Cari Kembaran Bumi, Astronom Uji Peralatan Baru

Ahli astronomi menguji perangkat baru untuk mendeteksi planet-planet yang mirip Bumi.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Feb 2018, 07:48 WIB
Bumi Bersiap Hadapi Fenomena 'Langit Runtuh'. Ilustrasi sampah luar angkasa (NASA)

Liputan6.com, Santiago de Chile - Para pakar astronomi menjajal peralatan baru yang diuji pada salah satu teleskop istimewanya. Perangkat tersebut ditempatkan di gurun pasir Atacama di Chili, Amerika Selatan.

Astronom yakin bahwa teknologi baru tersebut akan memperkuat kemampuan mereka untuk menemukan planet-planet yang mirip Bumi di luar Galaksi Bima Sakti.

NASA memperkirakan ada satu miliar planet sebesar Bumi yang mengorbit bintang atau matahari. Benda-benda angkasa luar itu disinyalir berada di dalam galaksi kita. Ditambah, sebagian besar planet tersebut kemungkinan punya iklim seperti Bumi, sehingga diharapkan bisa ditinggali makhluk hidup.

Tapi karena letaknya terlalu jauh, planet-planet itu hanya bisa ditemukan dengan menggunakan perangkat rumit yang disebut Echelle Spectrograph for Rocky Exoplanet and Stable Spectroscopic Observations atau disingkat ESPRESSO. Perangkat itu kini sedang dites di Observatorium Selatan milik Eropa yang terdapat di Paranal, Chili.

Pakar astronomi, Gaspare Lo Curto, mengatakan bahwa keberadaan planet-planet itu bisa dideteksi dengan mengukur pengaruh daya tarik mereka terhadap matahari yang mereka edari.

"Spektrograf ESPRESSO punya ketepatan atau akurasi 10 sentimeter per detik. Artinya, alat itu bisa mengukur gerakan paling kecil bintang atau matahari tadi dari jarak berjuta-juta kilometer," jelasnya, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (19/2/2018).

Cahaya yang ditangkap oleh lensa teleskop disalurkan lewat serat kaca ke spektrograf, yang terletak di dalam ruangan hampa udara yang didinginkan sampai minus 150 derajat Celsius.

Cahaya itu kemudian diuraikan menjadi komponen-komponen dan dianalisis untuk menentukan kecepatan edar matahari yang dimaksud.

Spektrograf ESPRESSO juga bisa mengumpulkan cahaya yang ditangkap oleh keempat teleskop serupa yang ada di Chile dan hasilnya disatukan, seolah sinar itu dirangkum oleh satu teleskop paling besar yang ada di Bumi.

 


Pernah Ditemukan Planet Serupa

Ilustrasi Bumi (NASA)

Selain itu, kata Lo Curto, alat tersebut bisa memastikan kandungan yang ada di sebuah planet baru, seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan air.

Satu tahun yang lalu, sebuah spektrograf yang tidak secanggih ESPRESSO berhasil menemukan sebuah bintang yang punya tujuh planet

Besarnya nyaris mirip dengan Bumi, jaraknya 40 tahun cahaya. Artinya, dengan menggunakan roket yang bisa mencapai kecepatan cahaya, suatu hal yang tidak terbayangkan di masa kini, planet baru itu bisa dicapai setelah melayang selama 40 tahun.

Karena itu, barangsiapa yang ingin pergi kesana, jangan harap akan bisa kembali ke Bumi sebelum mati.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya