Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih menginvestigasi penyebab tiang girder tol Becakayu ambruk yang berada di dekat gardu tol Kebon Nanas, Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018) dini hari. Salah satunya, terkait unsur kelalaian.
"Tentunya dari kejadian ini kita Polres Jaktim melakukan investigasi dari mulai pemeriksaan saksi-saksi di TKP," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra, di lokasi kejadian, Selasa.
Advertisement
Menurut dia, polisi akan memperkuat keterangan saksi ini dengan olah tempat kejadian perkara (TKP) tiang Tol Becakayu ambruk. Setelah itu, polisi baru dapat menyimpulkan insiden ini karena kelalaian atau tidak.
"Baru nanti bisa dapat kita simpulkan. Apakah ada unsur kelalaian atau SOP yang tidak dijalankan, sehingga terjadi kecelakaan kerja ini," kata Tony.
Tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang berada di dekat Gardu Tol Kebon Nanas, Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, ambruk pada Selasa (20/2/2018) dini hari. Polisi menyatakan tujuh orang menjadi korban dari insiden tiang Tol Becakayu ambruk tersebut.
"Tujuh orang yang korban, saat ini kondisinya masih kritis," ucap petugas jaga Polsek Jatinegara, Bripka Robby kepada Liputan6.com, Selasa (20/2/2018).
Tak Ada Korban Tewas
Robby mengatakan, tujuh orang tersebut merupakan pekerja pembangunan proyek tol Becakayu. Dia memastikan tidak ada korban tewas dalam kecelakaan tersebut.
"Tidak ada yang tewas, hanya tujuh orang itu saja," ucap Robby.
Menurut Robby, para pekerja yang tertimpa berhasil dievakuasi pukul 04.45 WIB. Saat ini, polisi masih berada di lokasi yang berada di Tol Becakayu dekat gerbang tol Kebon Nanas tersebut.
"Langsung di-police line setelah kejadian, korban seluruhnya telah dievakuasi," ucap dia.
Advertisement