Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak khawatir dengan kesaksian mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, yang mengaku lupa dan tidak tahu saat disinggung peran Setya Novanto dalam kasus e-KTP. KPK memastikan telah memiliki cukup bukti untuk membongkar peran Novanto dalam kasus megakorupsi tersebut.
"Kalau untuk membuktikan dugaan keterlibatan Setya Novanto kami sudah tidak kekurangan bukti, sudah cukup banyak yang kita miliki," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Advertisement
Dia pun mengingatkan Nazaruddin untuk konsisten membongkar pihak-pihak yang terlibat dalam kasus proyek senilai Rp 5,8 triliun ini. Terlebih, Nazaruddin merupakan justice collaborator dalam kasus e-KTP.
Menurut dia, kesaksian Nazaruddin dalam sidang itu menjadi pertimbangan untuk memberikan rekomendasi asimilasi atau pembebasan bersyarat.
"Saya kira KPK tentu mencermati dan memperhatikan konsistensi dari saksi tersebut karena ini berpengaruh misalnya tentang rekomendasi asimilasi atau rekomendasi pembebasan bersyarat karena PP kan mengatur demikian," jelas Febri.
Lupa Ingatan
Sebelumnya, Muhammad Nazaruddin mendadak lupa ingatan soal penerimaan uang terhadap terdakwa kasus korupsi e-KTP Setya Novanto. Nazaruddin dihadirkan sebagai saksi untuk mantan Ketua DPR itu.
Adalah anggota Majelis Hakim Anwar yang menyinggung sikap tidak konsisten Nazaruddin dalam memberikan keterangan di pengadilan.
"Sebelum terdakwa (Setya Novanto) menjadi terdakwa, saudara (Nazaruddin) lancar saja memberikan keterangan. Sekarang dia sudah jadi terdakwa, saudara malah lupa. Bagaimana itu?" tanya Hakim Anwar kepada Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin 19 Februari 2018.
Nazaruddin juga mendadak tak berterus terang soal mantan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Melchias Markus Mekeng yang disebutnya pernah menerima sejumlah uang. Nazar sempat menyebut aliran dana masuk ke Ketua Banggar lewat Andi Narogong.
Nazaruddin berkilah tahu soal penerimaan uang terhadap Mekeng berdasarkan laporan dari Andi. Mekeng sendiri sempat membantah soal penerimaan uang terkait e-KTP.
"Itu (penerimaan uang ke Mekeng) dari cerita Andi Yang Mulia, di lantai 9, (DPR)," Nazaruddin menjawab degan suara pelan.
Advertisement