Terancam Sanksi FFP, AC Milan Bakal Jual Donnarumma

Meski sudah memperpanjang kontrak, Donnarumma masih berpeluang hengkang dari AC Milan

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 20 Feb 2018, 13:00 WIB
Kiper AC Milan Antonio Donnarumma menerima ucapan selamat dari pelatih Gennaro Gattuso pada akhir laga perempat final Coppa Italia di San Siro, Kamis (28/12). AC Milan sukses melaju ke semifinal usai menundukan Inter Milan 1-0. (AP/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Jakarta Masa depan kiper muda AC Milan, Gianluigi Donnarumma, masih jadi bahan perbincangan di San Siro. Donnarumma ternyata masih mempertimbangkan untuk meninggalkan Milan pada akhir musim ini.

Musim panas lalu, pemain berusia 18 tahun itu, disebut-sebut sudah menuju pintu keluar dari Rossoneri. Namun, akhirnya ia menandatangani perpanjangan kontrak, meski para fans AC Milan sempat marah akibat perilaku bintang muda ini, dan agennya Mino Raiola.

Namun, kini hubungan Donnarumma dan penggemar Milan telah membaik. Tapi, seperti dilaporkan Tuttosport, Selasa (20/2/2018), Donnarumma masih berpeluang hengkang dari Milan.

Rossoneri juga mungkin perlu melepaskan salah satu aset mereka. Itu jika UEFA mengenakan denda kepada Milan karena terkait Financial Fair Play (FFP).

Jumlah denda yang sangat signifikan, membuat AC Milan harus mendengarkan penawaran untuk Donnarumma. Meski tidak ada klausul pembelian dalam kontraknya, Milan harus menerima kesepakatan pengurangan nilai transfer.


Tergiur Tawaran PSG

Kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma. (CARLO HERMANN / AFP)

Sebelumnya, Donnarumma sepakat untuk memperpanjang kontrak bersama Milan hingga 2021. Namun, rapor buruk Milan di musim ini membuat Raiola kembali dilaporkan telah mendesak kiper berusia 18 tahun itu untuk memutus kontraknya.

Kabarnya, kiper masa depan Timnas Italia itu tergiur dengan tawaran Paris Saint-Germain. Dan satu-satunya cara agar Donnarumma hengkang ke PSG adalah membatalkan perpanjangan kontraknya bersama Milan.


Bisa Hengkang

Gianluigi Donnarumma dikabarkan kembali tidak betah di AC MIlan (CARLO HERMANN / AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya