Catat! 4 Pilihan Investasi untuk Ibu Rumah Tangga

Ada beberapa alternatif yang bisa kamu pertimbangkan sebagai langkah awal untuk menambah penghasilan rumah tangga.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 22 Feb 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi ibu rumah tangga. Dok: business-opportunities.biz

Liputan6.com, Jakarta - Sumber keuangan dalam rumah tangga bisa datang dari mana saja. Selain dari gaji bulanan, penghasilan juga bisa didapatkan dari bisnis tambahan.

Namun, bagaimana bila hanya suami yang bekerja dan kamu sebagai ibu rumah tangga belum bisa mewujudkan ide bisnis? Jawabannya adalah investasi.

Saat ini, banyak orang Indonesia yang tergerak untuk berinvestasi. Dikutip dari Swara Tunaiku, banyak instrumen yang bisa kamu coba.

Berikut adalah beberapa alternatif yang bisa kamu pertimbangkan sebagai langkah awal untuk menambah penghasilan rumah tangga.

1. Reksa dana

Jenis investasi ini tergolong cocok untuk ibu rumah tangga karena nggak mengharuskan kamu untuk bolak-balik melihat grafik pergerakan pasar dan jual-beli saham.

Secara sederhana, reksa dana berarti kumpulan dana dari investor yang kemudian dikelola oleh manajer investasi (MI). Pengelolaan itu melibatkan portfolio yang merupakan gabungan instrumen seperti deposito, saham, obligasi, dan lainnya.

Keuntungan investasi reksa dana adalah kamu bisa memulainya dengan modal kecil, mulai dari Rp 100 ribu saja. Reksa dana bisa kamu beli melalui bank, perusahaan sekuritas, maupun online.

Bila kamu memakai jasa MI, akan lebih mudah lagi. Semuanya bakal diurus oleh mereka. Namun kamu harus mengeluarkan biaya untuk ini seperti biaya manajemen, bank kustodian, serta biaya pembelian dan penjualan. Kekurangan lainnya adalah return yang fluktuaktif.


2. Emas

Ilustrasi emas batangan. (Sumber Twitter/@allthingsbus)

Kamu juga bisa nih memilih emas sebagai salah bentuk investasi. Tapi, emas yang dimaksud bukan perhiasan melainkan logam mulia.

Investasi ini cukup mudah sebab kamu nggak perlu mengeluarkan biaya pembuatan. Selain itu investasi emas nggak membutuhkan kemampuan analisis seperti saham dan foreign exchange.

Saat membelinya pun kamu bakal mendapatkan sertifikat keaslian. Jadi kamu mendapatkan jaminan bila sewaktu-waktu hendak menjualnya kembali.

Keuntungan berinvestasi logam mulia adalah kebal inflasi dan likuiditas yang tinggi. Artinya, kamu bisa menjual emas tersebut bila sewaktu-waktu membutuhkan dana.

Emas dianjurkan untuk jangka panjang karena harganya yang cenderung naik. Sedangkan kekurangannya terletak pada kesulitan mencari tempat yang aman. Kamu bisa menggunakan jasa bank, tetapi biayanya cukup tinggi.

 


3. Saham

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Bila menginginkan return yang tinggi dalam jangka panjang, kamu bisa mempertimbangkan untuk memulai investasi saham.

Syaratnya, kamu harus belajar dan membekali diri dengan analisis mengenai seluk beluk saham. Misalnya, cara memilih perusahaan, waktu yang baik untuk membeli dan menjual saham, serta cara membaca propektus.

Kamu juga harus memantau dan menganalisis pergerakan saham di tengah kegiatan mengurus rumah tangga. Hal ini bisa dengan mudah kamu lakukan melalui aplikasi yang bisa kamu unggah ke ponsel kamu.

Untuk mulai investasi saham, kamu enggak boleh gampang panik karena sifat saham yang fluktuaktif. Karena itu persiapan dan pengetahuan kamu harus cukup. Sebab jika salah langkah, kamu bisa rugi.


4. Properti

Ilustrasi Investasi Properti (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Investasi di bidang properti memberikan banyak keuntungan dalam jangka panjang. Kamu bisa membeli tanah, rumah, atau apartemen.

Rumah atau apartemen bisa kamu sewakan kembali, sedangkan harga tanah cenderung naik di masa depan. Keuntungan lain dalam investasi properti adalah harga yang stabil dan dapat dipakai.

Sedangkan kekurangannya, terletak pada sulitnya mencairkan aset sebab kamu harus membeli calon pembeli yang berminat terlebih dahulu. Selain itu, investasi properti juga membutuhkan modal yang besar serta perawatan yang rutin.

Itulah empat jenis investasi yang bisa dicoba oleh ibu rumah tangga. Jangan lupa untuk menyesuaikan pilihan investasi dengan rencana keuangan di masa depan. Selamat berinvestasi!

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya