8 Trik Jitu Menabung saat Kuliah di Luar Negeri

Kalau kamu sedang kuliah di luar negeri dan nggak pernah sukses menabung, mungkin bisa mencontek tipsnya berikut ini.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 20 Feb 2018, 21:54 WIB
Sekolah di luar negeri kini tak hanya menjadi angan-angan dengan reksadana.

Liputan6.com, Jakarta - Kamu kuliah di luar negeri, kok masih bisa mengirim uang ke Indonesia, sih? Ini adalah sepenggal pertanyaan yang pernah saya lontarkan ke seorang teman yang pernah kuliah di Jepang.

Jepang memang tenar dengan biaya hidup yang mahal. Anehnya, saya punya teman yang sukses menabung sampai mengirim uang ke rumah saat kuliah di sana.

Dikutip dari Swara Tunaiku, kalau sudah tahu caranya, menabung saat kuliah di luar negeri ternyata bisa dilakukan, ya. Kalau kamu sedang kuliah di luar negeri dan nggak pernah sukses menabung, mungkin bisa mencontek tipsnya berikut ini.

1. Buka rekening bank

Membuka rekening bank di negara kamu kuliah seringkali menjadi hal yang vital. Selain dilihat dari segi kepentingan, buka rekening bank ini juga ada nilai ekonomisnya. Kamu bisa lebih praktis, mudah, dan murah buat bayar kebutuhan. Misalnya untuk bayar sewa apartemen atau rumah.

Perlu dicatat, tiap negara punya peraturan yang berbeda-beda untuk warga negara asing yang akan buka rekening bank. Cari tahu dulu dokumen apa saja yang diperlukan. Sehingga, saat sampai di bank, dokumenmu bisa langsung diproses.

2. Daftar beasiswa

Salah satu trik yang bisa kamu terapkan agar bisa menabung adalah mendaftar beasiswa. Kini makin banyak beasiswa luar negeri yang bisa kamu daftar. Contohya adalah KGSP, Monbugakusho, LPDP, dan masih banyak lagi.

Jika kamu bisa lolos beasiswa, maka bisa sekolah gratis di luar negeri. Tidak menutup kemungkinan, kamu bisa dapat uang biaya hidup tiap bulan dari beasiswa tersebut.

Dengan cara ini, kamu bisa jadi lebih hemat dalam mengeluarkan uang. Ingat, bahwa setiap uang yang kamu gunakan ada pesan moral yang perlu dipertanggungjawabkan. Atau kalau perlu, kamu bisa menabung sebagian uang beasiswa tersebut. Pasti akan lebih bermanfaat, bukan?


3. Hidup hemat ala orang lokal

Ilustrasi Foto Wanita Memasak (iStockphoto)

Buat kamu yang suka makan, kuliah di luar negeri jadi tantangan tersendiri. Duh, sulitnya mencari makanan murah seperti di Indonesia.

Kalau kamu biasa jajan di Indonesia, maka harus mempertimbangkan buat masak sendiri saat kuliah di luar negeri. Cara ini lebih hemat dibandingkan jajan di luar.

Kamu bisa manfaatkan dapur asrama atau apartemen dan masak makananmu sendiri. Biar dapat bahan makanan yang murah, tanya tipsnya pada orang lokal.

Di mana, sih, tempat belanja yang murah dan pilihannya banyak? Dengan mengikuti lifestyle orang lokal, kamu bisa cukup menghemat. Tiap bulan pun selalu ada sisa uang yang bisa ditabung.

4. Transfer uang secara bijak

Terkadang, kamu perlu transfer uang ke rumah dan menggunakan jasa transfer dari bank. Kesannya remeh banget, sih, tetapi cara ini ternyata bisa memakan banyak biaya, lo.

Kamu pasti akan dikenai biaya transfer dan potongan dari pertukaran mata uang. Tahu sendiri kan rate mata uang pada transaksi lintas negara itu kadang kurang kompetitif dan mencekik. Niatnya hemat, malah makan banyak biaya.

Solusinya adalah kamu bisa memanfaatkan jasa transfer, baik offline maupun online. Biasanya, jasa transfer ini memasang tarif yang lebih murah dibandingkan bank. Kamu pun bisa transfer uang tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam.


5. Cari kerja sampingan

Penjaga toko. (Via: dailymail.co.uk)

Ini, nih, yang bikin kaya para mahasiswa yang kuliah di luar negeri. Kamu bisa cari kerja sampingan dan menambah pundi-pundi tabungan.

Beberapa pekerjaan sampingan yang bisa kamu coba adalah jadi pramusaji, penjaga toko, travel guide, penjaga perpustakaan, dan masih banyak lagi.

Namun, perlu diingat bahwa tiap beasiswa punya peraturan yang berbeda-beda. Ada satu beasiswa yang mengizinkanmu buat bekerja tetapi ada juga yang menetapkan larangan.

Kembali lagi pada jenis visa yang kamu miliki dan kebijakan setiap negara. Yang penting, jangan sampai kerja sampingan ini mengganggu jadwal kuliahmu.

6. Buat bujet bulanan

Bagaimana ya cara untuk survive di luar negeri ketika punya uang bulanan yang mepet? Mau nggak mau, kamu harus memasang bujet pengeluaran tiap bulannya.

Pisahkan bujet untuk keperluan primer dan sekunder. Dengan menulis detail kebutuhan, kamu nggak perlu mengusik uang tabunganmu.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk menghemat biaya hidup adalah dengan memanfaatkan id card-mu. Coba cari tahu, ada nggak ya diskon buat mahasiswa yang bisa kamu akses?

Lumayan juga, lo, kalau bisa dapat diskon di kafetaria atau malah diskon penerbangan di maskapai yang punya afiliasi dengan kampusmu. Cara ini terbukti efektif untuk berhemat.

 


7. Beli tiket pesawat low-budget

Tips mendapatkan tiket pesawat murah saat natal dan tahun baru (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Ketika kamu harus pulang kampung, pastikan untuk beli tiket pesawat low-budget. Kini, sudah banyak kok situs pemesanan yang menawarkan harga kompetitif.

Kamu bisa juga memakai banyak cara untuk dapat tiket murah. Seperti, beli saat promo, memanfaatkan loyalty pogram (miles maskapai) atau diskon dari ID Card kampus.

Untuk tahu perbandingan harga tiket, pantau terus di Google Flights. Sehingga, kamu bisa dapat harga terbaik untuk penerbangan yang kamu inginkan.

Kamu boleh jalan-jalan, asal…

Beruntung buat kamu yang dapat fasilitas travel pass dari kampus. Kamu bisa travelling sepuasnya tanpa perlu khawatir soal bujet transportasi. Namun, buat kamu yang nggak dapat travel pass, tetap bisa jalan-jalan hemat, kok.

Kamu bisa beli berbagai jenis pass yang tersedia buat para turis. Misalnya, nih travel card atau tiket transit yang ada di tiap negara tujuan. Dengan cara ini, kamu bisa naik moda transportasi dengan bujet sedikit.

Buat referensi transportasi, kamu bisa cek situs Lonely Planet yang menyediakan informasi lengkap untuk tiap negara. Jadi, nggak ada lagi deh alasan buat nggak jalan-jalan selama kuliah di luar negeri.

Berhubung kuliah di luar negeri bisa memakan waktu bertahun-tahun, kamu pun dituntut mengetahui cara buat survive di sana. Khususnya, tahu bagaimana untuk mengatur keuangan agar tetap bisa menabung. Dan nanti, saat kembali ke Indonesia nggak hanya ilmu saja yang dibawa. Tetapi juga uang tabungan yang besar nilainya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya