Cerita Haji Apud Ciptakan Empal Gentong dalam Kemasan Kaleng

Terobosan baru pedagang empal gentong dirintis Haji Apud dengan mengemas makanan khas Cirebon itu dalam kaleng.

oleh Panji Prayitno diperbarui 21 Feb 2018, 06:30 WIB
Empal Gentong Cirebon buatan H Apud yang dikemas dalam bentuk kalengan ini sekarang bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Empal Gentong, salah satu kuliner khas Cirebon ini selalu banyak diburu pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah Cirebon, Jawa Barat.

Potongan daging sapi yang empuk menyatu dengan kuah empal yang tetap hangat di dalam sebuah gentong tua. Dibalur kucai dan daun bawang menambah selera makan.

Tidak sedikit pengunjung yang datang ke Cirebon memadati sejumlah warung empal gentong karena mudah ditemui. Bahkan, salah satu kedai, yakni Empal Gentong H Apud membuat terobosan baru dengan menjual empal gentong dalam kemasan kaleng.

Sepintas kemasan empal gentong mirip kaleng kornet. Stiker kuning, hijau, dan oranye, menjadi pembeda dari tiap isinya. Hijau untuk bumbu empal gentong. Kuning untuk empal gentong orisinal, dan oranye untuk yang suka pedas.

"Lebih praktis tinggal dipanaskan sedikit kalau sudah sampai rumah kemudian disajikan," ucap pemilik Kedai Empal Gentong Cirebon, Apud, Selasa (20/2/2018).

Ia mengaku, ide awal membuat empal gentong dalam kemasan kaleng karena melihat kuliner gudeg Yogyakarta juga bisa dibuat dalam bentuk kemasan. Apalagi, gudeg dan empal sama-sama menggunakan bahan santan yang menimbulkan rasa jadi masam jika tidak segera dimakan.

Diteliti LIPI Yogyakarta

Sejak saat itulah, tepatnya tahun 2016, Apud intens berkonsultasi dan mendapat sambutan baik LIPI Yogyakarta. Ia bahkan sempat mengirim 750 kemasan kaleng untuk pertama kalinya diteliti oleh LIPI Yogyakarta.

Berdasarkan keterangan LIPI, imbuh dia, dua minggu setelah disimpan, empal gentong buatannya tidak ada masalah. Bahkan, hingga saat ini, 750 kaleng empal tersebut masih tersimpan di LIPI dan tidak ada masalah.

"Kata LIPI, kalau sudah dua minggu atau lebih tidak ada masalah, berarti lolos dan saya menunggu BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) saja untuk bisa diproduksi massal," ujar dia.

Apud mengatakan pula, empal gentong kaleng buatannya tersebut tahan hingga 1,5 sampai 2 tahun. Dalam persiapan menunggu hasil BPOM, Apud baru memproduksi 30 kaleng per minggu kuliner khas Cirebon .

Harga yang ditawarkan untuk satu empal gentong kaleng ukuran 100 mililiter Rp 40 ribu dan ukuran lebih kecil adalah Rp 35 ribu.

"Kadang juga banyak pengunjung yang selalu tanya empal gentongnya tidak bisa di take away yah. Dari situ kami coba buat empal gentong kaleng," tuturnya.


Siap Ekspor

Empal Gentong Cirebon buatan H Apud yang dikemas dalam bentuk kalengan ini sekarang bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Hingga saat ini, produk empal gentong kemasan kaleng buatan H Apud belum diproduksi massal lantaran menunggu keluarnya izin dari BPOM. Namun demikian, Apud mengaku sudah mendapat tawaran kerja sama dengan negara Brunei Darussalam.

"Agar empal gentong lebih dikenal lagi diluar seperti kuliner dalam kemasan yang lain," ujar dia.

Dia juga mengaku sudah banyak pengunjung yang tahu dan membeli empal gentong kemasan buatan H Apud itu sendiri. Para pembeli umumnya adalah warga luar Cirebon yang akan kembali ke daerah asal setelah berlibur.

Empal gentong dalam kemasan tersebut juga untuk memotivasi pengusaha kuliner yang ada di Cirebon. Jika ada keinginan, menurut dia, pasti ada jalan untuk mengembangkan usaha kuliner daerah.

"Kan bisa juga kita titip ke agen di Arab Saudi. Misalnya, pas lagi musim haji khusus untuk orang Indonesia siapa tahu kangen empal gentong Cirebon. Bisa beli di salah satu agen, tapi tetap menunggu hasil BPOM keluar dulu," Apud memungkasi.

Saksikan vidio pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya