Chelsea Vs Barcelona: The Blues Merasa Jadi Underdog

Jamu Barcelona di Liga Champions, Chelsea dalam tren positif.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 20 Feb 2018, 16:00 WIB
Chelsea memposisikan diri sebagai underdog melawan Barcelona. (AP/Tim Ireland)

Liputan6.com, London - Chelsea tidak ingin terjangkit kepercayaan diri berlebihan menjelang bertanding melawan Barcelona pada babak perdelapan final leg pertama Liga Champions di Stamford Bridge, Rabu (21/2/2018) dini hari WIB. Tim berjuluk The Blues tersebut memposisikan diri sebagai underdog atau kuda hitam.

Armada Antonio Conte tengah berada dalam tren positif. Pada dua partai teraktual, The Blues selalu meraup poin sempurna.

Di lain pihak, Barcelona juga sedang menggila. Pasukan Ernesto Valverde tidak terkalahkan pada delapan partai terakhir.

Meski bertanding di kandang sendiri, Chelsea tidak diunggulkan ketika menjamu Barcelona. Pasalnya, penampilan Eden Hazard dan kawan-kawan masih belum konsisten.

The Blues sempat menerima kekalahan dua kali secara beruntun sebelum kembali ke trek kemenangan. Saat ini, Chelsea juga tertahan di peringkat keempat Liga Inggris dengan 53 anga dari 27 pertandingan.

"Saya pikir, kami akan memulai pertandingan dengan status underdog. Jika ingin bersaing di level tertinggi, kami harus siap menghadapi tekanan," ujar Conte.


Tanpa Celah

Pelatih Chelsea, Antonio Conte telah terbiasa menghadapi tekanan. (AFP/Paul Ellis)

Conte menginginkan Chelsea bermain tanpa celah untuk memenangkan pertandingan. Sedikit saja berbuat kesalahan, Barcelona akan menghukum Chelsea dengan kekalahan.

"Kami harus bermain sempurna jika ingin menang," papar Conte.

"Di setiap pertandingan, mereka (Barcelona) mampu menciptakan banyak peluang untuk mencetak gol. Jadi kami harus siap bermain dengan tekanan. Tapi, tetap kompak dan tidak kehilangan konsentrasi," katanya menambahkan.


Menyukai Tekanan

Conte menikmati saat tekanan berada di pihaknya. Mantan arsitek Juventus itu mengaku telah terbiasa menghadapi tensi pertandingan yang tinggi.

"Sebuah tim seperti Chelsea selalu memiliki tekanan setiap bertanding. Kami selalu bermain dengan pikiran, kita terus mencoba dan ingin menang. Kami hidup di bawah tekanan. Tekanan ini harus menjadi teman kami, bukan musuh," tutup juru taktik berusia 48 tahun tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya