2 Menteri Jokowi dapat Herman Johannes Award dari UGM

Herman Johannes Award merupakan anugerah yang diberikan kepada tokoh-tokoh nasional yang sangat berperan dalam pengembangan ilmu dan teknologi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 20 Feb 2018, 17:13 WIB
Menteri Susi Pudjiastuti dapat Herman Johannes Award dari UGM. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Jakarta - Dua menteri di kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat Herman Johannes Award dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Selasa 20 Februari 2018.

Kedua menteri itu adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Keduanya diganjar penghargaan atas kiprah mereka di bidang infrastruktur dan kelautan.

Herman Johannes Award merupakan anugerah yang diberikan kepada tokoh-tokoh nasional yang sangat berperan dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Penyerahan penghargaan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-72.

Selain dua menteri itu, tiga tokoh lainnya yang menerima Herman Johannes Award adalah almarhum Hardjoso Prodjopangarso untuk bidang teknologi pengairan, Soebroto untuk bidang energi, dan almarhum Hartarto Sastrosoenarto untuk bidang industri.

"Saya bekerja selalu ingat almamater dan keluarga saya, tidak ada yang lain," ujar Menteri Basuki usai menerima penghargaan.


Pemicu Semangat

Menteri Susi Pudjiastuti dapat Herman Johannes Award dari UGM. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Ia memandang Herman Johannes Award yang diperolehnya menjadi pemicu semangat untuk bekerja lebih baik lagi, dan demi kemuliaan almamater.

Basuki juga meminta seluruh hadirin ikut mendoakan korban kecelakaan tol Becakayu yang ambruk Selasa pagi.

Fakultas Teknik UGM berdiri pada 72 tahun lalu. Ketika itu masih bernama Sekolah Tinggi Teknik (STT) di Yogyakarta. UGM baru berdiri pada 1949 atau tiga tahun setelah STT beroperasi.

 


Lulusan Humanis

2 Menteri Jokowi dapat Herman Johannes Award dari UGM. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Sebagai salah satu perguruan tinggi perjuangan yang melebur menjadi UGM, Fakultas Teknik berusaha mengikuti perkembangan zaman dalam sistem pengajaran maupun pembelajarannya.

"Menghadapi era disrupsi inovasi tidak ada pilihan lain kecuali memperkuat inovasi dan menyiapkan putra-putri terbaik Indonesia menjadi insinyur yang humanis dan profesional, pemimpin masa depan yang unggul dan arif," tutur Nizam, Dekan Fakultas Teknik UGM saat membacakan sambutannya.

Ia menyebutkan, salah satu upaya untuk mewujudkan itu adalah dengan menerapkan mata kuliah Konsep Keteknikan untuk Peradaban yang disesuaikan dengan kurikulum baru. Mata kuliah ini menjadi kekhasan Fakultas Teknik UGM untuk menyiapkan lulusan yang humanis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya