Liputan6.com, Jakarta - Penambahan panjang landas pacu (runway) Bandara Kertajati, Majalengka Jawa Barat dipercepat untuk memenuhi target melayani penerbangan haji pada 2018.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, PT Angkasa Pura II (Persero) akan menggarap proyek landas pacu Bandara Kertajati yang diperpanjang 500 meter. Sebelumnya panjang landas pacu hanya 2.500 meter.
"Penyelesaian runway yang kurang 500 meter insyaallah akan segera dibangun oleh Angkasa Pura II," kata Aher, di Kantor Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Baca Juga
Advertisement
Aher menuturkan, perpanjangan landas pacu ditargetkan selesai dalam empat bulan. Proyek tersebut dipercepat untuk mengejar target penerbangan haji dari Bandara Kertajati pada musim haji mulai 15 Juli 2018. Rencananya soft launcing penerbangan perdana dilakukan pada Mei 2018.
"Amanat bapak presiden harus selesai dan tanda penyelesaiannya adalah haji 2018 asal Jawa Barat berangkat dari Bandara Kertajati, tutur dia.
Aher mengungkapkan, setelah landas pacu diperpanjang 500 meter, maka pesawat berbadan lebar dapat didarati dan diterbangi Bandara Kertajati, seperti Boeing 777.
"Soft launching bisa pesawat kecil, Juni sudah selesai itu yang 500 m jadi langsung Boeing 777 bisa landing dan terbang," ujar dia.
Dengan dioperasikannya Bandara Kertajati, maka jumlah penerbangan haji untuk Embarkasih Jawa Barat dapat meningkat, dari 39 ribu penumpang menjadi 5,6 juta penumpang. Namun, untuk memberangkatkan seluruh jemaah haji Jawa Barat melalui Kertajati harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kementerian Agama.
"Tentu kita pertama harus siapkan lapangan, kedua harus ada kesepahaman dengan Kementerian Agama, ya kalau bisa seluruhnya kenapa enggak seluruhnya saja," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Proyek Bandara Kertajadi Terima Kucuran Dana Tahap Kedua
Sebelumnya, PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka mendapatkan pembiayaan proyek tahap dua sebesar Rp 400 miliar.
Dana tersebut berasal dari sindikasi tujuh Bank Syariah. Ketujuh bank tersebut, yakni Bank Jateng Syariah selaku lead sindikasi, Bank Sumut Syariah, Bank Jambi Syariah, Bank Jabar Syariah, Bank Kalsel Syariah, Bank Kalbar Syariah, dan Bank Sulselbar Syariah.
"Sebelumnya telah disepakati bahwa sindikasi perbankan syariah akan membiayai proyek PT BIJB sebesar Rp 906 miliar," kata Dirut BIJB Virda Dimas Ekaputra di Majalengka, Rabu 27 September 2017.
Pencairan tahap satu sebesar Rp 250 miliar sebelumnya telah diterima PT BIJB. Dana ini digunakan untuk pembangunan sisi darat bandar udara internasional.
Sementara pencairan pembiayaan saat ini, yang merupakan tahap kedua juga untuk melanjutkan pembangunan sisi darat. Oleh karena itu, total pembiayaan yang dikucurkan mencapai Rp 906 miliar dan sudah terserap Rp 650 miliar.
Sementara sisa plafon sebesar Rp 256 miliar direncanakan cair pada akhir tahun. Dia menjelaskan, dalam skema pendanaan pembangunan sisi darat, PT BIJB menggandeng PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) sebagai financial advisor dan dihasilkan skema pembiayaan yang terdiri dari 70 persen equity dan 30 persen pinjaman.
"Pembiayaan melalui sindikasi perbankan syariah ini adalah dalam rangka memenuhi 30 persen porsi dari loan. Sedangkan 70 persen equity akan dipenuhi para pemegang saham sekarang dan calon pemegang saham baru di mana salah satunya adalah melalui RDPT equity," tutur Virda.
Advertisement