Bos Adhi Karya Pimpin Tim Evaluasi Proyek BUMN Karya

Pemerintah membentuk tim konsultan independen guna evaluasi kecelakaan kerja pada proyek infrastruktur.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Feb 2018, 19:50 WIB
Kondisi perkembangan pembangunan kereta ringan rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (18/1). Adapun biaya yang sudah dikeluarkan mencapai Rp5,2 triliun dan ditargetkan selesai pada akhir 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Budi Harto telah ditunjuk sebagai pemimpin tim konsultan independen guna mengevaluasi kecelakaan kerja pada proyek-proyek infrastruktur di atas permukaan tanah (elevated).

Sebelumnya, Pemerintah melalui tiga menteri yaitu Menteri PUPR, Menteri BUMN, dan Menteri Perhubungan, telah membentuk tim konsultan independen guna mengevaluasi kecelakaan kerja pada proyek-proyek infrastruktur di atas permukaan tanah (elevated).

Adapun tim gabungan tersebut terdiri dari kontraktor, BUMN, dan pihak swasta tersebut.

Ketika ditanya perihal apa saja yang akan dievaluasi oleh konsultan independen itu, Budi mengatakan, timnya akan melakukan observasi lebih lanjut terkait metode kerja dan sistem pelaksanaannya.

"Kami siapkan 5-7 orang untuk memberikan arahan, apa yang harus dilakukan (terkait pengerjaan proyek elevated). Mereka akan mengawasi dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah, proyek mana saja yang bisa diteruskan," ujar dia di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

"Dalam waktu dekat ini, kami juga akan cari konsultasi internasional yang sebentar lagi saya hubungin. Nanti kalau sudah deal, akan kami berikan tugas kerja," tambah dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, tim konsultan independen tersebut terus menindaklanjuti agar dapat bekerja pada Rabu 21 Februari 2018 Budi juga menyatakan, masa pemberhentian pengerjaan proyek elevated itu berkisar antara 1-3 minggu.

Penghentian sementara pengerjaan proyek konstruksi yang pemerintah terapkan membuat tidak sedikit pihak khawatir. Ini lantaran pengerjaan proyek infrastruktur akan molor waktunya. Namun begitu, Budi menegaskan, pengerjaan proyek tetap bisa sesuai dengan target waktu awal.

"Pemberhentian sementara ini enggak akan mempengaruhi target (waktu). Karena walaupun di atas berhenti, di bawah bukan enggak bisa dikerjakan juga," ungkap dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Menteri Rini Tugaskan Konsultan Independen

Tiang pancang pada proyek konstruksi Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan menugaskan konsultan independen untuk mengevaluasi secara menyeluruh proyek-proyek yang sedang dikerjakan oleh BUMN Karya.

Langkah tersebut menyusul banyaknya kecelakaan kerja saat pembangunan proyek infrastruktur, termasuk ambruknya tiang penyangga (girder) Tol Becakayu.

Rini menjelaskan, konsultan independen berfungsi untuk memastikan agar seluruh proyek konstruksi dilaksanakan sesuai standar keamanan terbaik, sekaligus menjaga agar setiap tahapan pengerjaan proyek dilaksanakan dengan baik, hati-hati (prudent), dan aman.

"Konsultan ini diharapkan dapat segera memberikan masukan berbentuk corrective action atas proyek-proyek tersebut untuk memastikan telah dipatuhinya regulasi dari kementerian teknis terkait, yaitu Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan," kata Rini Soemarno, Selasa 20 Februari 2018.

Ruang lingkup evaluasi yang akan dilakukan meliputi evaluasi organisasi dan prosedur QHSSE (Quality, Health, Safety, Security, and Environment) di setiap BUMN Karya dengan target menuju zero fatality.

Organisasi QHSSE harus menjadi tanggung jawab langsung direktur utama sehingga menjadi perhatian dan tanggung jawab seluruh dewan direksi.

"Pelaksanaan evaluasi akan dilakukan melalui kerja sama dan koordinasi dengan Kementerian PUPR sebagai regulator teknis dan Kementerian Perhubungan sebagai pemilik proyek infrastruktur transportasi," kata Rini.

Selama masa evaluasi, diakui Rini Soemarno, konsultan independen diharapkan dapat me-review kualitas dan keamanan proyek-proyek layang maupun membangun manajemen QHSSE menuju zero fatality. Sementara penunjukan konsultan independen akan dilakukan oleh Ketua Umum Ikatan Kontraktor Indonesia (IKI), Budiharto.

Tim konsultan independen akan evaluasi kecelakaan kerja pada proyek infrastruktur di atas permukaan tanah.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya