Menko Luhut Pastikan Pendanaan Bandara Kertajati Selesai

Bandara Kertajati mendapat kepastian sumber pendanaan dari swasta. Mekanismenya menggunakan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dengan porsi 18 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Feb 2018, 20:15 WIB
Proses pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. (Dok bandarakertajati.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat mendapat kepastian sumber pendanaan dari swasta. Mekanismenya menggunakan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dengan porsi pendanaan mencapai 18 persen.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa Aher mengatakan,‎ dengan adanya kepastian sumber pendanaan dari mekanisme RDPT, maka masalah pendanaan pembangunan Bandara Kertajati dapat terselesaikan. Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan Bandara Kertajati tahap I untuk sisi darat mencapai Rp 2,6 triliun.

"Sehingga dengan pendanaan dari RDPT, pendanaan dari Angkasa Pura II, pendanaan dari sindikasi perbankan daerah, saya kira ini sudah bisa menyelesaikan pendanaan yang diperlukan," kata Aher, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Aher mengungkapkan, dengan adanya kepastian sumber pendanaan dari RDPT maka porsi pendanaan terdiri dari, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan inbreng lahan sebesar 60 persen , Angkasa Pura II sebesar 20 persen, dan RDPT 18 persen, serta 2 persen sisanya dimiliki oleh koperasi PNS Jabar dan Jasa Sarana.

‎"Pendanaan dari RDPT segera proses penyelesaian, kemudian penyertaan modal dari Angkasa Pura II tadi disepakati 20 persen, sindikasi perbankan juga mulai lancar lagi memberikan pendanaan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, ‎18 persen porsi pendanaan melalui RDPT setara dengan Rp 500 miliar. Dengan adanya kepastian tersebut maka tidak ada lagi masalah mengenai pendanaan untuk Bandara Kertajati.

Perusahaan swasta yang tergabung dalam pendanaan dengan mekanisme RDPT diantaranya, Angkasa Pura II, Dana Reksa dan ada perusahaan asuransi asing. Keterlibatan swasta dalam pendanaan proyek pemerintah sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dengan begitu pendanaan Bandara Kertajati tidak ada masalah dan keinginan presiden supaya swasta masuk ke proyek pemerintah jadi lebih berjalan," tandasnya.

Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:


Bandara Kertajati Bakal Kurangi Kepadatan Soekarno-Hatta

Presiden Joko Widodo dengan sejumlah menteri kabinet meninjau Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1). Bandara ini memiliki desain panjang runway 3.000 meter dan lebar 60 meter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bandara Kertajati diharapkan dapat mengatasi lonjakan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta saat masa liburan.

Untuk pengembangan bandara ditandatangani kesepakatan kerja sama investasi dan operasi Bandara Kertajati, Jawa Barat di kantor Menko Kemaritiman pada Selasa 12 September 2017.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah dua kali menengok perkembangan Bandara Kertajati selama pemerintahannya. Presiden Jokowi menginstruksikan untuk percepatan penyelesaian bandara Kertajati.

"Semula bandara kertajati ini secara konsep keberadaannya menjadi silang pendapat antara perencana kota, Pemda Jabar dan Pemerintah Pusat," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dalam keterangan tertulis, Kamis (14/9/2017).

Agus menambahkan, lantaran dengan jarak sejauh 200 km dari Bandara Soekarno Hatta kemungkinan kecil pengguna bandara Soetta yang selama ini beraktivitas pergi dan datang melalui Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten akan dengan sukarela bersedia terbagi ke arah timur yaitu ke Kertajati, Jawa Barat yang menjadi lokasi bandara ini.

Dengan ada bandara ini, menurut Agus, untuk penduduk di timur Jakarta tidak perlu lavi menerobos kemacetan Jakarta bila ingin ke bandara. Selain itu, tidak perlu berdesakan di Bandara Soekarno Hatta saat musim liburan.

Hal utama yang bisa dimanfaatkan adalah bandara ini dapat menampung pesawat jet berbadan lebar sehingga embarkasi haji Jawa Barat bisa ditampung di sini tidak perlu harus ke Halim maupun Cengkareng. Bandara Internasional Kertajati ini akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun depan 2018.

"Bandara yang berlokasi di Kabupaten Majalengka ini setelah beroperasi akan dapat mengurangi kepadatan arus penumpang di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng yang saat ini aktivitasnya luar biasa sibuknya," tegas Agus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya