Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Rilis data keuangan emiten akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan pergerakan IHSG dalam konsolidasi wajar. IHSG berpotensi kembali gapai rekor tertinggi sepanjang masa.
"IHSG akan bergerak di kisaran 6.502-6.713 pada Rabu pekan ini," ujar dia dalam ulasannya Rabu (21/02/2018).
Sementara itu, Analis PT Binaarta Sekuritas, Nafan Aji menyatakan laju IHSG akan bergerak di area support pada level 6.628-6.593.
Baca Juga
Advertisement
Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, IHSG bakal melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 6.595-6.700.
"Sesuai perkiraan sebelumnya, IHSG bergerak koreksi pasca sentuh level tertinggi. Indikator stochastic pada area jenuh beli sehingga tekanan pelemahan IHSG masih menghantui," kata dia.
Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Pembangunan Daerah Tbk (BJTM).
Sementara itu, Nafan memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).
Pada penutupan perdagangan saham Selasa kemarin, IHSG susut 26,41 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.662,88. Sektor saham industri dasar alami koreksi tajam. Diikuti sektor saham konsumer dan aneka industri.
Optimisnya realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 37,1 triliun pada Januari 2018 atau 0,25 persen terhadap PBD lebih rendah dibanding periode sebelumnya pada 2017 sebesar Rp 44,9 triliun atau 0,33 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Tergelincir pada Perdagangan Saham Kemarin
Usai cetak rekor baru, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa 20 Februari 2018.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa pekan ini, IHSG melemah 26,41 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.662,87. Indeks saham LQ45 susut 0,53 persen ke posisi 1.122,17. Seluruh indeks saham acuan tertekan.
IHSG sempat berada di level tertinggi 6.693,46 dan terendah 6.625,74. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 429.275 kali dengan volume perdagangan saham 17,28 miliar saham.Ada sebanyak 227 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 160 saham menguat dan 98 saham lainnya diam di tempat. Nilai transaksi harian Rp 8,36 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 82,9 miliar di pasar reguler.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah. Sektor saham konsumen turun 1,19 persen, sektor saham manufaktur melemah 1,23 persen, sektor saham aneka industri tergelincir 1,14 persen, dan sektor saham industri dasar merosot 1,38 persen, sektor tambang susut 0,62 persen.
Sedangkan sektor pertanian naik 0,92 persen, sektor keuangan mendaki 0,75 persen.Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham ENRG naik 24,76 persen ke posisi Rp 262 per saham, saham IKAI melonjak 12,85 persen ke posisi Rp 404 per saham, dan saham ELSA menanjak 8,89 persen ke posisi Rp 490 per saham.
Sedangkan saham BEKS melemah 5,66 persen ke posisi Rp 50, saham RIMO tergelincir 4,29 persen ke posisi Rp 156, dan saham AISA susut 3,67 persen ke posisi Rp 525 per saham.
Sebagian bursa saham Asia melemah. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 1 persen, indeks saham Singapura melemah 0,4 persen, indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 0,8 persen, dan indeks saham Malaysia susut 0,1 persen.
Advertisement