Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan kesedian pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di Depok, Jawa Barat aman dan tidak mengalami kelangkaan.
Unit Manager Communication & CSR MOR III, Dian Hapsari mengatakan, Pertamina menyediakan Premium di hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Depok. Pasokan Premium di wilayah tersebut pun masih tetap normal.
“Kami memiliki 35 SPBU yang menyediakan Premium di Depok. Kondisinya Premium tetap kami sediakan di pasaran bahkan tidak terjadi kelangkaan," kata Dian, di Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Baca Juga
Advertisement
Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, ada beberapa jenis pengkategorian BBM yaitu BBM Tertentu, BBM Penugasan dan BBM Umum. Jenis BBM Tertentu adalah jenis BBM yang disubsidi terdiri atas Minyak Tanah (Kerosene) dan Solar (Gas Oil).
Jenis BBM Penugasan adalah Jenis BBM Premium yang didistribusikan di wilayah penugasan. Dimana wilayah BBM Penugasan meliputi Seluruh Indonesia selain Jawa, Madura dan Bali (Jamali).
Jenis BBM Umum adalah BBM yang mempunyai jenis, standar dan mutu (spesifikasi) tertentu dan tidak diberikan subsidi, seperti Pertalite, Pertamax Series, Dexlite dan Pertamina Dex.
Termasuk untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali), Premium yang dijual bukanlah merupakan BBM khusus penugasan, namun masuk kategori BBM umum.
Menurut Dian, saat ini masyarakat sudah beralih dari Premium ke BBM yang kualitasnya lebih baik, seperti Pertalite dan Pertamax 92. Hal ini menunjukan kesadaran masyarakat semakin baik dalam mengkonsumsi BBM yang kualitasnya lebih baik.
"Kami pun melihat saat ini masyarakat pun mulai beralih untuk konsumsi BBM umum yang lebih baik kualitasnya. Kebanyakan masyarakat mengatakan bahwa BBM umum dirasa lebih baik untuk peforma mesin kendaraan dan lingkungan," tutup Dian.
Konsumsi Premium
Sebelumnya, BPH Migas mengungkapkan bahwa konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar bersubsidi menurun saat Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, sementara konsumsi BBM non subsidi mengalami kenaikan.
Anggota Komite BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar mengatakan, konsumsi Premium saat Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 turun 27,01 persen, solar turun 7,64 persen dibandingkan 2016 . Dengan realisasi total konsumsi Premium mencapai 647.343 kiloliter (Kl) dan solar bersubsidi 1.044.237 Kl.
"Dibanding 2017 premium, solar mengalami penurunan premium dan solar bersubsidi," kata Ibnu8 Januari 2018.
Peningkatan konsumsi terjadi pada BBM non subsidi jenis Pertamax naik 21 persen, menjadi 17 ribu Kl dibandingkan periode tahun lalu yang hanya mencapai 14 ribu Kl.
Sedangkan Pertamax Turbo, naik mencapai 53 persen dari 515 Kl menjadi 790 Kl. Sementara itu, peningkatan konsumsi Pertalite nyaris mencapai 50 persen pada periode Natal dan Tahun Baru tahun ini, menjadi 49 ribu Kl.
Pada Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 sebelumnya, kebutuhan Pertalite hanya 34 ribu Kl. Kenaikan kebutuhan juga diikuti oleh Dex Series (solar non subsidi), tercatat kenaikan Pertamina Dex sebesar 79 persen, dari 2,2 ribu Kl tahun ini dibandingkan periode sebelumnya yang hanya sebesar 1,2 ribu Kl.
Sedangkan, Dexlite mengalami kenaikan tertinggi sebesar 121 persen. Konsumsi Dexlite sebesar 1,7 ribu Kl pada periode tahun ini, meningkat dari konsumsi sebelumnya yang hanya mencapai 751 Kl.
Untuk menjamin pasokan BBM selama Natal dan Tahun Baru, PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan cadangan operasional BBM untuk bensin 25,8 hari, solar 24,5 hari dan minyak tanah 53,5 hari.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement