Afro-Kolombia memegang keranjang yang berisi "Nino Dios" (God Child) selama perayaan "Adoraciones al Nino Dios" di Quinamayo, Kolombia (18/2). Acara tersebut adalah perayaan Natal tradisional komunitas Afro-Kolombia. (AFP Photo/Luis Robayo)
Sejumlah orang menari tarian tradisional Fuga saat perayaan "Adoraciones al Nino Dios" di Quinamayo, Kolombia (18/2). Perayaan ini telah berlangsung sejak 138 tahun lalu, dan digelar setiap bulan Februari. (AFP Photo/Luis Robayo)
Sejumlah wanita mengenakan kostum yang dihias manik-manik saat mengikuti perayaan "Adoraciones al Nino Dios" di Quinamayo, Kolombia (18/2). Acara tersebut adalah perayaan Natal tradisional komunitas Afro-Kolombia. (AFP Photo/Luis Robayo)
Sejumlah orang menari tarian tradisional Fuga saat perayaan "Adoraciones al Nino Dios" di Quinamayo, Kolombia (18/2). Perayaan Natal ini tidak digelar pada bulan Desember, melainkan digelar setiap bulan Februari. (AFP Photo/Luis Robayo)
Patung yang menggambarkan seorang anak atau "Nino Dios" (God Child) di arak selama perayaan "Adoraciones al Nino Dios" di Quinamayo, Kolombia (18/2). (AFP Photo/Luis Robayo)
Afro-Kolombia menari mengelilingi kembang api selama perayaan "Adoraciones al Nino Dios" di Quinamayo, Kolombia (18/2). (AFP Photo/Luis Robayo)