Liputan6.com, Jakarta - Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono terkait penghentian proyek jalan layang belum diterima secara resmi oleh pelaksana proyek Light Rail Transit (LRT).
Meski nanti dihentikan, pihak pelaksana meminta prioritas pembangunan kepada Kementerian PUPR. Yakni dengan memberikan metode kerja proyek layang agar proses pembangunan LRT untuk Asian Games 2018 selesai tepat waktu.
Advertisement
"Prinsipinya untuk pekerjaan yang kecil masih kami lanjutkan. Tapi kami akan segera berkoorginasi dengan Kementerian PUPR," ungkap Project Manager LRT Jakarta Wilman Sidjabat, seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (21/2/2018).
Hal senada juga disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia mengaku telah memperoleh lampu hijau dari Kementerian PUPR untuk melanjutkan proyek LRT Kelapa Gading-Velodrome agar rampung sesuai target.
"Asian Games-nya enggak bisa mundur. Karena itu, Pak Menteri PUPR menegaskan bahwa proyek-proyek ini bisa jalan terus. Tidak ada namanya moratorium," kata Anies.
"Apakah tidak ada pemeriksaan? Ada. Jadi beliau menggarisbawahi, diperlukan satu atau dua hari untuk pekerjaan yang sifatnya di atas diperiksa dulu," lanjut Anies.
Dalam rentang waktu 7 bulan terakhir, terhitung sejak Agustus 2017 hingga Februari 2018, tercatat sudah 12 kali terjadi kecelakaan dari 11 proyek yang seluruhnya dikerjakan perusahaan konstruksi milik BUMN.
Dari tiga BUMN, yaitu PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, dan PT Adhi Karya, sebagian besar pengerjaan proyek infrastruktur di Tanah Air ditangani PT Waskita Karya. Dari 12 kali insiden proyek pembangunan infrastruktur, dilaporkan sejumlah pekerja meninggal dunia.