Politikus PKS Yudi Widiana Dituntut 10 Tahun Penjara

Jaksa KPK juga meminta hakim mencabut hak politik Yudi selama lima tahun.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 21 Feb 2018, 18:51 WIB
Wakil Ketua Komisi V DPR Fraksi PKS, Yudi Widiana Adia menaiki mobil tahanan usai memenuhi panggilan penyidik KPK, Jakarta, Rabu (19/7). Dalam perkara ini, Yudi telah ditetapkan sebagai tersangka sejak awal Februari 2017. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut mantan Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia hukuman penjara 10 tahun dan denda Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan.

"Terdakwa Yudi Widiana Adia terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum telah melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara bersama-sama," ujar Jaksa Iskandar Marwoto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/1018).

Selain dituntut 10 tahun penjara, jaksa KPK juga meminta agar majelis hakim mencabut hak politik politikus PKS itu selama lima tahun. "Pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan publik selama lima tahun sejak terdakwa selesai menjalani pidana pokoknya," kata Jaksa Iskandar.

Hal yang memberatkan tuntutan, yakni Yudi dianggap tidak mendukung upaya pemerintah yang sedang giat-giatnya memberantas tindak pidana korupsi. Perbuatan terdakwa selaku anggota DPR RI dalam hal ini mantan Wakil Ketua Komisi V telah mencederai amanat rakyat dan tidak berterus terang.

Sedangkan hal yang meringankan, yakni Yudi belum pernah dihukum dan bersikap sopan selama di persidangan.

 

 


Terima Uang terkait Proyek

Yudi Widiana Adia dikawal petugas meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/7). Yudi Widiana resmi di tahan karena diduga menerima uang suap proyek pembangunan jalan pada Kementerian PUPR sebesar Rp4 Miliar. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Sebelumnya, Yudi Widiana Adia didakwa bersama-sama dengan Muhammad Kurniawan Eka Nugraha menerima hadiah uang total Rp 6,5 miliar dan USD 214.300 dan USD 140 ribu dari Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa So Kong Seng alias Seng.

Uang itu diterima Yudi karena telah menyalurkan usulan proyek pembangunan jalan dan jembatan di wilayah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX (BPJN IX) Maluku dan Maluku Utara sebagai usulan program aspirasi selaku anggota Komisi V.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya