Tahun Politik, Jokowi Imbau Ulama Beri Kesejukan

Presiden Jokowi meminta agar pilkada 2018 tidak diwarnai dengan aksi saling mencela, saling fitnah, dan saling menyebarkan berita bohong atau hoax.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Feb 2018, 23:00 WIB
Jokowi saat mengunjungi lokasi pembangunan Asrama Pondok Pesantren Musthafawiyah. (Liputan6.com/Biro Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki tahun politik saat ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau para ulama untuk terus memberikan pesan perdamaian kepada seluruh umat.

Imbauan ini diserukan Presiden Jokowi saat membuka acara zikir kebangsaan Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Gedung Serbaguna 2, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Sejumlah ulama sepuh hadir dalam acara tersebut.

"Saya ingin ajak ulama berikan kesejukan, terutama di tempat-tempat yang berlangsung pilkada, baik pilgub, pilbup, dan wali kota. Karena ini adalah pesta demokrasi rakyat kita," kata Jokowi, Rabu (21/2/2018).

Jangan sampai, sambung Jokowi, pilkada 2018 diwarnai dengan aksi saling mencela, saling fitnah, dan saling menyebarkan berita bohong atau hoax.

"Karena itu yang sangat dilarang oleh agama kita," ucap Jokowi.


Jaga Ukuwah Islamiyah

Presiden Joko Widodo didampingi Ketum PPP Romahamurmuziy dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo tiba di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Jawa Timur, Sabtu (3/2). Jokowi dan Romi tampak mengenakan sarung. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan agar masyarakat terus menjaga ukuwah islamiyah dalam menghadapi pilkada 2018. Sehingga pesta demokrasi lima tahunan itu dapat berjalan dengan baik.

"Dalam pesta demokrasi lima tahunan ini jangan sampai kita korbankan persatuan kita, kerukunan kita, marilah terus jaga ukuwah islamiyah kita dengan menjaga persaudaran. Itulah kita bisa membangun negara yang kita cintai ini," tandas Presiden Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya