Setelah Jembatan Holtekamp, Proyek Mana Lagi yang Akan Kembali Berjalan?

Pemerintah memutuskan penghentian sementara pengerjaan proyek konstruksi layang sebagai tindak lanjut kecelakaan yang terjadi pada proyek infrastruktur di Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Feb 2018, 08:30 WIB
Penampakan Bentang Tengah kedua Jembatan Holtekamp yang telah tiba di Jayapura, Selasa (3/1). Pembangunan Jembatan Holtekamp merupakan sebagai bagian dari upaya mewujudkan Nawa Cita Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Pool/Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Pemasangan rangka Jembatan Holtekamp di Papua sepanjang 732 meter lulus hasil evaluasi. Proyek ini pun dinilai dan bisa kembali berjalan.

Ini selang sehari usai pemerintah memutuskan penghentian sementara pengerjaan proyek konstruksi layang (elevated) sebagai tindak lanjut kecelakaan yang terjadi pada proyek infrastruktur di Indonesia.

Pengerjaan Jembatan Holtekamp bisa kembali dilanjutkan setelah Komisi Keselamatan Konstruksi (KKK) dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJT) di bawah Kementerian PUPR melakukan pengecekan terhadap proyek infrastruktur tersebut.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setyadi Moerwanto mengatakan, proyek-proyek konstruksi layang lainnya juga akan bisa kembali berjalan jika sudah memberikan pengajuan dan lulus pengecekan.

Dia memprediksi, proyek selanjutnya yang akan mendapat lampu hijau untuk melanjutkan kembali pengerjaannya adalah proyek Tol Pemalang-Batang, yang beberapa waktu lalu juga sempat mengalami kecelakaan kerja akibat robohnya beton girder.

"Setelah Jembatan Holtekamp, saya memprediksikan pengangkatan girder-girder di Tol Pemalang-Batang akan melanjutkan pengerjaannya," ujar dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (22/2/2018).

"Kontraktor dan pemilik pengerjaan di sana telah memberikan data-data terkait proyek. Saya prediksi, Senin (26 Februari) mereka sudah bisa kembali bekerja," tambah dia.

Selain pengangkatan girder di Tol Pemalang-Batang, proyek elevated lainnya yang Arie anggap bisa cepat memulai pekerjaan kembali adalah LRT di Palembang.

"Dirjen Perkeretaapian baru menghubungi saya, dia ingin cepat memulai kembali pembangunan LRT Palembang untuk Asian Games nanti, dan akan menyerahkan data pengerjaannya," ucap dia.


Penghentian Sementara Proyek Infrastruktur Tak Ganggu Kepercayaan Investor

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara pembangunan [proyek infrastruktur ]( 3303772 "")tidak akan berdampak pada kepercayaan investor terhadap Indonesia.

Menurut dia, dengan penghentian ini, pemerintah akan melakukan evaluasi terlebih dulu agar kualitas proyek-proyek tersebut bisa lebih baik lagi. Dengan demikian, juga akan menarik lebih banyak investor untuk masuk ke Indonesia.

"Justru meningkatkan investor, karena kita melakukan koreksi agar kualitasnya jadi baik," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, penghentian proyek infrastruktur ini juga tidak berdampak pada anggaran pemerintah untuk infrastruktur.

Sebab, dana untuk proyek-proyek yang dihentikan sementara bukan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Enggak ada, karena proyek-proyek itu tidak pakai anggaran APBN. Enggak pakai anggaran Menteri Keuangan, itu semua BUMN, dan bukan moratorium, hanya pemberhentian sementara untuk pembangunan elevated yang layang," jelas dia.

Namun demikian, Rini berharap dengan penghentian sementara dan evaluasi yang dilakukan pemerintah bisa membuat proyek infrastruktur tersebut lebih baik lagi.

"Ini betul untuk dianalisa, bahwa semuanya keamanan sudah terjaga atau tidak, teknisnya sudah benar atau tidak sehingga hal yang terjadi kemarin enggak terjadi lagi," tandas dia.‎‎

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya