4 Fakta Penyerangan Novel Baswedan

Nyaris satu tahun, kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum juga terungkap.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Feb 2018, 09:54 WIB
Novel Baswedan saat tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (8/7/2015). Novel kembali diperiksa terkait kasus dugaan penembakan pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu pada 2004. (Liputa6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Nyaris satu tahun, kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum juga terungkap. Meski demikian, publik masih menantikan polisi menangkap pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel itu.

Dan hari ini, Novel Baswedan dijadwalkan kembali ke Indonesia. Pemimpin dan pegawai KPK berencana menyambut kepulangan Novel Baswedan di bandara dan Gedung Merah Putih.

"Besok pimpinan dan pegawai akan menyambut kepulangan Novel di kantor KPK. Salah satu pimpinan juga akan menjemput ke bandara," jelas juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2018.

Menjelang kepulangan Novel, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga memastikan pihaknya akan terus meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menuntaskan kasus dugaan penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

"Ya, ini saya akan terus kejar di Kapolri, di Polri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas siapa pun pelakunya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.

Berdasarkan catatan Liputan6.com, terdapat empat fakta kejadian penyerangan Novel Baswedan pada 11 April 2017 itu.


Diserang Usai Salah Subuh

Penyidik KPK, Novel Baswedan tiba di RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Novel Baswedan dilarikan ke rumah sakit di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017 pagi. Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil A Simanjuntak, mengatakan Novel diserang air keras usai salat Subuh dan di dekat Masjid Al Ikhsan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara

"Benar, tadi saya dapat kabar dari keluarganya. Tadi pagi usai salat Subuh Novel diduga disiram dengan air keras oleh orang tidak dikenal menggunakan motor," ujar Dahnil A Simanjuntak, saat dikonfirmasi, Selasa, 11 April 2017.


Dua Pelaku Naik Motor

Penyidik KPK, Novel Baswedan saat akan dipindahkan dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4). Novel Baswedan akan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center(JEC), Menteng. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan menjenguk penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Iriawan berbagi cerita tentang pertemuannya dengan Novel. Dia mengatakan, dirinya sempat menanyakan soal kondisi kesehatannya pasca-penyiraman air keras.

"Saya menanyakan kondisinya, ya. Kemudian menanyakan kira-kira pagi itu siapa, berapa orang, pakai apa, itu aja," ujar Iriawan di kantor Menko Polhukam, Jakarta, Selasa,11 April 2017.

"Dijelaskan oleh Saudara Novel, ada dua orang memakai motor habis salat Subuh, kemudian dari depan menyiramkan air kerasnya. Jadi, keterangan itu baru kita dapat," dia melanjutkan.


Novel Diuntit

Jokowi telah menginstruksikan kepada Kapolri untuk segera mencari tahu siapa pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan, dia bersama mantan Koordinator Kontras Haris Azhar telah bertemu Novel Baswedan di Singapura. Dalam pertemuan itu, Novel mengaku telah menyadari adanya dua orang yang mengawasi dan mengikutinya setiap sedang beraktivitas di sekitar rumah.

"Novel Baswedan ini kan mantan penyidik polisi jadi dia punya insting juga. Novel bercerita, sebenarnya sudah merasa ada yang mengikuti sejak seminggu sebelum diserang," tutur Dahnil di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juli 2017.

Berdasarkan keterangan Novel, kata Dahnil, selalu saja ada satu kendaraan roda dua mencurigakan yang dikendarai berboncengan di sekitarnya. "Jadi sering sudah mendekat, tapi karena Novel waspada akhirnya motor itu hanya melintas saja melewati," jelas dia.


Barang Bukti Cangkir Tertinggal

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menunjukkan sketsa tersangka kasus penyerangan Novel Baswedan usai pertemuan tertutup dengan Presiden RI Jokowi di Istana, Jakarta, Senin (31/7). (Laily Rachev/Biro Pers Setpres)

Usai peristiwa nahas itu, Ketua RT 03 RW 10 Pegangsaan II, Kelapa Gading, Wisnu Broto mengaku sempat menyisir tempat kejadian perkara (TKP).

"Di TKP saya pula lihat-lihat sendal Pak Novel dan cangkir yang diduga buat siram air keras," ujar Wisnu kepada Liputan6.com, Selasa 11 April 2017.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya