Jalur Kereta di Purwakarta Ambles Sepanjang 20 Meter

Gara-gara jalur kereta ambles di Purwakarta, KA Parahyangan sempat mundur ke jalur sebelah.

oleh Arie Nugraha diperbarui 22 Feb 2018, 10:32 WIB
Jalur ambles di Garut, Jawa Barat tak bisa dilewati kereta dari Kamis dinihari hingga Kamis pagi. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo/KAI Daop 5)

Liputan6.com, Bandung - Sepanjang 20 meter jalur kereta api 10 di Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, ambles pada pukul 18.30 WIB akibat hujan terus menerus yang turun di wilayah tersebut. Belum diketahui angka turunan tanah di jalur kereta api Argo Parahyangan jurusan Jakarta - Bandung tersebut.

Menurut juru bicara PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung Joni Martinus, satu rangkaian kereta api Argo Parahyangan jurusan Bandung ke Jakarta terpaksa mundur untuk beralih ke jalur lainnya di Stasiun Sukatani, Purwakarta.

Saat ini, kata Joni, telah dikerahkan tim dan alat berat untuk memperbaiki amblesan. "Teman-teman di lapangan kita sudah proses penanganan sudah kirimkan alat berat ke lokasi untuk menormalisasi lagi jalur ambles tersebut," kata Joni, Rabu, 21 Februari 2018.

Joni mengatakan peristiwa tanah ambles di wilayah Sukatani, Purwakarta itu tidak menggangu jadwal keberangkatan ataupun kedatangan kereta dari Bandung menuju Jakarta dan juga arah sebaliknya. Ia menjelaskan di wilayah Sukatani terdapat dua jalur dan yang ambles hanya jalur sebelah hilir.

Untuk saat ini kata Joni, seluruh perjalanan kereta api Argo Parahyangan menggunakan jalur sebelah hulu. Hal itu agar tidak menggangu jadwal perjalanan kereta api secara keseluruhan.

"Secara normal lewat hilir sekarang kita lewat jalur hulu. Jalur hulu ini sejatinya untuk kereta api dari Jakarta menuju Bandung," ujar Joni.

PT Kereta Api Daop 2 Bandung menyatakan belum dapat memprediksi perbaikan tanah amblas di jalur kereta api 10 wilayah Sukatani, Purwakarta.

Otoritas kereta api tersebut menyebutkan sebanyak 47 daerah titik rawan bencana longsor, banjir, ambles, atau jatuhnya batu dari tebing berada di daerahnya. Antisipasi peristiwa bencana alam itu, PT Kereta Api Daop 2 mendirikan posko pemantauan di daerah rawan bencana tersebut.


Jalur Kereta Sukabumi Kembali Normal

Setiap kereta api yang melintas di jalur yang terancam ambles melaju dengan kecepatan pelan. (Liputan6.com/Abramena).

Pascabencana tanah longsor yang terjadi di wilayah Stasiun Cicurug-Cigombong dan Stasiun Maseng, saat ini sudah kembali beroperasi secara normal.

"KA jurusan Sukabumi-Bogor sejak 20 Februari sudah beroperasi kembali secara normal, sehingga perjalanan tidak lagi terganggu," kata Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional I Edy Kuswoyo, Rabu, 21 Februari 2018, dilansir Antara.

Menurutnya, akibat bencana tanah longsor di daerah Stasion Cicurug-Cigombong dan di daerah Stasiun Bogor-Maseng pihaknya langsung berupaya melakukan penanganan dan proses evakuasi. Setelah proses evakuasi tanah longsor dinyatakan selesai dan mendapat izin dari pihak yang berwenang, PT KAI langsung mengerjakan dan memperbaiki jalur secara maksimal.

Selama perbaikan jalur kereta, sejumlah kendala terjadi, seperti curah hujan yang cukup tinggi. Berkat kerja sama, akhirnya jalur kereta api yang terdampak bencana longsor tersebut bisa diperbaiki.

Sebelum dioperasikan kereta pengangkut orang, pijaknya juga menguji coba terlebih dahulu menggunakan lokomotif. Ini bertujuan untuk menguji kelayakan apakah jalur kereta tersebut sudah layak untuk dilintasi atau belum.

Setelah diuji coba beberapa kali, akhirnya KA Jurusan Sukabumi-Bogor ini sudah bisa dioperasikan kembali secara normal.

"Masyarakat sekarang sudah bisa kembali menikmati pelayanan kami dan diharapkan tidak lagi terjadi kembali bencana yang menghambat pelayanan," tambahnya.

Sementara, Kepala Stasiun KA Sukabumi Heru Salam mengatakan masih banyak pengguna KA yang belum mengetahui kereta kembali beroperasi secara normal.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya