Liputan6.com, Tavullia - Kecelakaan yang menewaskan Marco Simoncelli di Sirkuit Internasional Sepang 23 Oktober 2011 lalu masih menghantui pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. Apalagi saat kejadian pembalap yang dijuluki The Doctor tersebut juga berada tidak jauh dari lokasi.
Insiden berlangsung pada lap kedua. Saat itu, Simoncelli berusaha memotong jalur Colin Edwards yang disaat yang bersamaan tengah berduel dengan Rossi. Kaget dengan kehadiran Simoncelli, Edwards yang tengah berada dalam kecepatan penuh tak mampu menghindari kecelakaan. Dia pun menghantam kepala pembalap Italia hingga helmnya terlepas.
Baca Juga
Advertisement
Edwards dan Simoncelli terjatuh, sementara Rossi mampu menghindari kecelakaan maut tersebut. Itu sebabnya, juara dunia enam kali di kelas MotoGP masih menyimpan rasa trauma lantaran berada di dekat kecelakaan tersebut.
"Terlibat dalam kecelakaan itu menghancurkan hati saya. Secara pribadi, sulit diatasi, tetapi saya tidak pernah berpikir untuk pensiun. Namun, saya menyesal berada di sana," tutur Rossi saat diwawancarai majalah Riders seperti dikutip dari Marca, Kamis (22/2/2018).
Dua Tahap
Tidak mudah bagi Rossi melupakan kejadian tersebut. Rossi mengatakan, ada dua tahap yang membuatnya kuat menerima kepergian sahabat terbaiknya itu. Pertama, bagaimana mengobati kenangan buruk itu. Dan kedua, apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
"Seiring waktu, saya hanya punya kenangan positif saat memikirkan Simoncelli. Pada akhirnya, semua harus berjalan seperti ini dan tidak ada yang bisa dilakukan," katanya.
"Lalu saya memikirkan motor dan saya ingin melanjutkannya. Saya ingiin kembali ke Yamaha dan menang lagi," beber pembalap asal Italia tersebut.
Advertisement
Pulang Kampung
Rossi kini berada di Italia pasca menjalani tes pramusim kedua di Thailand. Dia mencoba untuk mengumpulkan tenaga mengingat pada 1-3 Maret mendatang, dia beserta pembalap MotoGP akan menjalani tes pramusim ketiga di Sirkuit Losail, Qatar.
(David Permana)