Liputan6.com, Kupang - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Raja Erizman menginstruksikan anggotanya untuk tidak berfoto bersama calon gubernur di Pilkada NTT 2018. Ia mengatakan, Polri harus bersikap netral dan tidak boleh berpolitik.
Bahkan, untuk menjaga netralitas, Polri dilarang berfoto dengan simbol tangan baik satu jari, dua jari, tiga jari ataupun empat jari meskipun tujuannya untuk gaya-gayaan.
Advertisement
"Saya jamin institusi Polri ini netral. Sudah ada edaran larangan untuk menjaga netralitas. Kalau ada anggota polisi yang mau main-main, segera dilaporkan ke Polda NTT, kita akan proses," tegas Erizman kepada Liputan6.com, saat acara deklarasi jurnalis NTT dukung pilkada damai di Kupang, Rabu (21/2/2018).
Dia juga meminta peran jurnalis untuk mendukung Pilkada 2018. Karena, menurut dia, sukses tidaknya pilkada juga tergantung dari media.
Titik Rawan
Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman mengatakan, tiga daerah di NTT yang tergolong rawan konflik pilkada, yakni, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Rote Ndao.
Untuk mengantisipasi hal itu, Polda NTT telah menyiapkan pasukan tambahan. Dia mengatakan, hingga saat ini situasi keamanan di NTT masih kondusif dan terkendali. Belum juga ada laporan terkait pelanggaran pidana pilkada.
Untuk mengantisipasi kampanye hitam, dia mengaku tim cyber crime Polda NTT terus mengawasi dan memantau aktivitas di media sosial.
"Mudah-mudahan suasana aman sampai selesai pilkada. Jika ada laporan pidana oilkada dari Bawaslu, Polda siap tindak lanjuti," pungkas Erizman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement