Air yang Kotor di Asmat Akan Segera Dijernihkan

Salah satu masalah di Asmat adalah kesediaan air bersih. Wahana Visi Indonesia tergerak untuk menjernihkan air di sana.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Feb 2018, 14:30 WIB
Warga Asmat juga diajarkan cara memakai kelambu agar terhindar dari malaria. (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Kasus campak yang sempat terjadi di Asmat, tidak menghalangi wahana visi Indonesia (WVI) untuk melaksanakan program kampanye #BeraniMimpi

Kasus tersebut malah membuat mereka terdorong membantu anak-anak yang terdampak penyakit di Asmat. WVI bahkan berencana melakukan sejumlah program dalam beberapa bulan ke depan.

"Salah satunya adalah mengirimkan bubuk untuk menjernihkan air," kata Priscilla Christin, Direktur Komunikasi WVI dalam konferensi pers kampanye #BeraniMimpi pada Kamis, 22 Februari 2018, di Jakarta.

Menurut Priscilla, salah satu masalah di Asmat adalah kesediaan air bersih.

"Di sana masih banyak air yang kotor, tapi kita didukung salah satu instansi, PnG, mereka punya bubuk untuk menjernihkan air yang kotor," kata Priscilla menambahkan. 

Dia mengakui, hingga saat ini, tim WVI masih ada yang membantu di Asmat.

 

 


Tempat Belajar yang Layak

Chelsea Islan. (chelseaislan/instagram)

Program Honai Belajar Anak sendiri merupakan program WVI dalam membangun sebuah tempat belajar untuk anak di Desa Sapalek, Jayawijaya, Papua.

Bekerja sama dengan JNE dan menjadikan seniman muda, Chelsea Islan, sebagai salah satu duta, WVI mencoba mewujudkan mimpi anak anak di Sapalek untuk bisa mencapai cita-citanya lewat tempat belajar yang layak.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya