Piala Dunia 2018: Ultras Rusia dan Argentina Bergabung Hadapi Hooligan Inggris

Piala Dunia 2018 terancam berubah jadi perang terbuka antarsuporter

oleh Marco Tampubolon diperbarui 22 Feb 2018, 15:00 WIB
Oknum suporter Inggris dan Rusia terlibat kerusuhan pada laga kedua negara di Stade Velodrome, Marseille, Sabtu (11/6/2016). (AFP/Valery Hache)

Liputan6.com, Jakarta Suporter Timnas Inggris jadi musuh bersama di Piala Dunia yang akan berlangsung di Rusia, tahun depan. Suporter tuan rumah bahkan meminta bantuan dari suporter lain untuk menghadapi hooligan Inggris saat pesta akbar sepak bola empat tahunan itu berlangsung. 

Sejak Piala Eropa 2016 lalu, hubungan suporter Rusia dan Inggris memang memburuk. Para pendukung tim Beruang Merah beberapa kali menyerang holigan Inggris. Tidak hanya saat kedua tim bertemu di lapangan, pertikaian juga menjalar hingga ke jalanan di Prancis.

Akibat kejadian ini, puluhan suporter timnas Inggris terluka. Sebagian bahkan memutuskan pulang sebelum turnamen berakhir. Mereka terpaksa balik kanan karena khawatir menjadi sasaran kebrutalan suporter Rusia yang kabarnya telah terlatih dalam berkelahi.  

Jelang Piala Dunia 2018, kebencian suporter Rusia terhadap holigan Inggris tidak berubah. Bahkan seperti dilansir AS, kelompok garis keras Rusia, telah mengutus 10 wakilnya ke Argentina--tujuh berasal dari Zenit St. Petersburg dan tiga lainnya merupakan suporter Dinamo Moscow.

Mereka bertolak ke Argentina, 31 Januari lalu menemui Rafael Di Zeo, pentolan LA12, suporter garis keras Boca Juniors untuk meminta dukungan menghadapi hooligan Inggris. Belakangan pertemuan tersebut juga diikuti ultras San Lorenzo, Vélez Sarsfield, dan Nueva Chicago. 

 


Siapkan Akomodasi

Dukungan suporter Rusia saat timnya bertanding melawan Selandia Baru pada Piala Konfederasi 2017 grup A di Krestovsky Stadium, Saint-Petersburg, (17/6/2017). (AFP/Olga Maltseva)

AS melaporkan bahwa, pertemuan itu telah menghasilkan sejumlah kesepakatan. Salah satunya, kesediaan suporter garis keras Rusia menyediakan akomodasi dan penginapan bagi ultras Argentina. Mereka juga menyiapkan transportasi dan pengacara pembela. 

Dalam pertemuan juga dibahas strategi yang dibutuhkan menghadapi holigan Inggris. 

Keberadaan suporter Rusia di Argentina terendus oleh Tribuna Segura, unit khusus yang dibentuk pemerintah Argentina untuk mengurusi keamanan sepak bola di Negeri Tango. Mereka mengungkap keberadaan suporter Rusia saat berusaha memasuki markas Boca Juniors yang juga dikenal dengan sebutan Bombonera menggunakan kartu pengenal palsu. 

Tribuna Segura kemudian mengumumkan hal itu kepada publik. Media-media di Argentina kemudian menyebut bahwa setidaknya 280 suporter garis keras dari Argentina bakal bertolak ke Rusia. Sebanyak 90 di antaranya berasal dari kelompok brutal, La 12. 


Beda Grup

Fans Argentina turun ke jalan usai timnya memastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Buenos Aires, (11/10/2017). Argetina lolos setelah menang 3-1 atas Ekuador. (AFP/Eitan Abramovich)

Sementara itu, pada Piala Dunia 2018 nanti, Inggris, Argentina, dan Rusia, sebenarnya tidak berada dalam satu grup. Inggris berada di grup G, Argentina grup D, dan Rusia grup A. 

Inggris bakal bermarkas di St Petersburg. Sementara Argentina bakal berada di Moscow. Rencananya, suporter Argentina bakal mendapat dukungan dari suporter Dynamo Moscow. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya