Komitmen Jokowi Ungkap Kasus Penyerangan Novel Baswedan

Jokowi Tegaskan Komitmennya Ungkap Kasus Novel Baswedan

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 22 Feb 2018, 14:14 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kabar kepulangan penyidik senior KPK Novel Baswedan dari Singapura mendapat perhatian sejumlah kerabat. Sejak pagi, mereka telah berdatangan ke rumah Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (22/2/2018), sejumlah petugas pengamanan internal KPK yang selama ini menjaga kediaman Novel juga tetap bersiaga di lokasi. Meski demikian, tidak terlihat persiapan khusus menyambut kedatangan Novel yang selama sekitar 10 bulan dirawat di Singapura.

Kabar ini juga disambut warga terutama jemaah masjid setempat yang juga mempertanyakan perkembangan kasus yang tak kunjung terungkap.

"Walaupun tetangga juga kok 10 bulan belum kelar-kelar. Terutama kita dengar di media juga sampai sekarang belum selesai gitu," ujar salah satu tetangga Novel.

Kepulangan Novel Baswedan juga disambut Presiden Jokowi. Dalam keterangan usai rapat terbatas di Istana, presiden menegaskan komitmen pengungkapan kasus teror terhadap penyidik senior KPK itu.

"Saya akan terus kejar di Kapolri di Polri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas siapapun pelakunya. Polri sudah saya sampaikan tunggu dari Polri setelah itu kita akan melakukan langkah berikutnya," terang Presiden Jokowi.

Sekitar 317 hari, penyidik senior KPK, Novel Baswedan harus meninggalkan Gedung KPK untuk menjalani pengobatan di Singapura. 11 April 2017, Novel disiram air keras oleh dua pria tidak dikenal dalam perjalanan pulang usai menunaikan salat subuh di Masjid Kompleks. Sempat dibawa ke rs yang kemudian merujuknya ke Singapore National Eye Center. Empat hari di Singapura, Novel mulai menjalani operasi.

Pimpinan KPK dan masyarakat antikorupsi dengan mengusulkan pembentukan TGPF untuk membantu pengusutan kasus. November 2017, Polda Metro Jaya merilis sketsa wajah dua terduga pelaku. Novel diizinkan rawat jalan sebelum operasi tahap II bulan April mendatang. Hingga kini, pelaku penyiraman air keras penyidik senior KPK itu belum terungkap.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya