Liputan6.com, Denpasar - Kondisi kesehatan seorang wanita berupaya mengakhiri hidup, masih lemah dan di bawah pantauan tim medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar. Sementara hasil autopsi ketiga jenazah anaknya yakni tewas karena racun serangga.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (22/2/2018), penanganan medis terhadap Ni Luh Putu Septyan Parmadani, Dipindahkan dari Rumah Sakit Ganesha, Gianyar, ke RSUP Sanglah. Ni Luh yang kondisinya lemah dan terdapat luka yang diduga bekas upaya mengakhiri hidup, dirawat intensif dengan penjagaan ketat.
Advertisement
Sementara, RSUP Sanglah, juga telah mengautopsi tiga jenazah anak-anak Ni Luh, yang berusia 6, 4 dan 2 tahun. Dari pemeriksaan luar, didapati bekas luka memar dan lecet pada pipi korban dan luka iritatif pada bibir mereka. Sedangkan dari hasil autopsi, ditemukan busa pada saluran pernafasan.
Namun untuk menentukan penyebab kematian, pihak forensik telah menyerahkan sampel temuan cairan ke pihak Toksikologi Puslabfor.
"Dari pemeriksaannya, memang dari ke-3 korban ini waktu kematiannya hampir sama. Jadi tanda-tanda kematiannya menunjukkan bahwa korban ini semuanya meninggal kurang dari 8 jam sebelum kita melakukan autopsi. Dari gambaran autopsi yang kita dapatkan hampir sama pada semua organnya, berarti penyebabnya adalah sama," ucap Kepala Bagian SMF Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Ib Putu Alit.
Warga Banjar Palak, Desa Sukawati, Gianyar, dikejutkan dengan ditemukannya jenazah 3 bocah dan ibu mereka, Ni Luh Putu Septyan Parmadani. Selain itu, dugaan sementara guru SD itu mencekoki tiga anaknya dengan memberikan racun serangga hingga tewas.
Sementara Ni Luh, kemudian berupaya mengakhiri hidup dengan melukai diri menggunakan pisau. Hingga kini. Polsek Sukawati, Gianyar, masih menyelidiki motif dari kasus ini. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk suami Ni Luh.