Liputan6.com, Brebes - Tim gabungan hingga kini masih mencari para korban longsor yang diduga masih tertimbun di wilayah Gunung Lio di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pada Kamis pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB.
Tebing setinggi 15 meter longsor dan menutupi jalan provinsi di Salem-Banjarharjo. Berdasarkan data lapangan dari relawan, longsor itu mengakibatkan belasan warga mengalami luka-luka tertimpa tanah.
Baca Juga
Advertisement
Adapun Camat Salem Apriyanto Sudarmoko mengatakan, bencana longsor yang terjadi itu menimpa puluhan petani yang saat itu sedang beraktivitas di sawah.
Merujuk data yang dirilis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (22/2/2018) siang, 11 orang belum ditemukan. Sementara itu, 14 orang luka-luka berhasil diselamatkan.
Berikut data 11 orang korban longsor yang belum ditemukan.
1. Rasminah, warga RT 3/3, desa setempat di Kecamatan Salem
2. Turkian, RT 3/3, desa setempat di Kecamatan Salem
3. Haryanto, RT 2/2, desa setempat di Kecamatan Salem
4. Juhari, RT 1/1, desa setempat di Kecamatan Salem
5. Cumyati, RT 4/1, desa setempat di Kecamatan Salem
6. H. Rismanto, RT 2/1, desa setempat di Kecamatan Salem
7. Wastoni, RT 3/1, desa setempat di Kecamatan Salem
8. Daswa, RT 2/2, desa setempat di Kecamatan Salem
9. Sujono, RT 2/1, desa setempat di Kecamatan Salem
10. Tarsinah, desa setempat di Kecamatan Salem 11. Kuswanto, desa setempat di Kecamatan Salem.
11. Kuswanto, desa setempat di Kecamatan Salem.
Saksikan video detik-detik longsor di Brebes di bawah ini:
Tebing Setinggi 15 Meter Longsor
Sebelumnya diberitakan, bencana tanah longsor melanda wilayah Gunung Lio di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (22/2/2018). Tebing setinggi 15 meter longsor dan menutupi jalan provinsi di Salem-Banjarharjo, sekitar pukul 08.00 WIB.
Berdasarkan data lapangan dari relawan, longsor itu mengakibatkan belasan warga mengalami luka-luka tertimpa material tanah longsor.
Data sementara juga menyebut 11 orang hingga kini masih dinyatakan hilang. Mereka diduga tertimbun material tanah longsor.
Camat Salem Apriyanto Sudarmoko mengatakan, bencana longsor yang terjadi itu menimpa puluhan petani yang saat itu sedang beraktivitas di sawah.
"Jadi, longsor terjadi di Gunung Lio, kemudian di sisi baratnya ada pergerakan tanah yang cukup besar yang akhirnya material tanah menimbun jalan itu," ucap Apriyanto.
Saat kejadian, kata dia, ada kendaraan yang melintas di lokasi longsor tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan apakah korban berasal dari kendaraan tersebut.
"Sampai saat ini memang jumlah korban kita belum jelas, masih terus meng-update perkembangannya lagi. Namun untuk korban luka, kita sudah evakuasi ke puskesmas setempat," kata dia.
Advertisement
Kronologi Longsor
Apriyanto mengatakan, untuk sementara korban merupakan penggarap lahan sawah yang ada di Gunung Lio. "Awalnya, dari sisi barat yang mengalami tanah bergerak, terdengar letupan yang sangat kencang," katanya.
Informasi yang dihimpun Liputan6.com, penyebab longsor diperkirakan karena intensitas hujan cukup deras dan tinggi. Akibatnya, titik-titik mata air yang berada di wilayah hutan Gunung Lio dan sekitarnya mengalami penyumbatan.
Hingga saat ini, tim gabungan dari Basarnas, BPBD dan relawan saat ini sedang menuju ke lokasi longsor untuk mengevakuasi para korban longsor.
Sementara itu, Kepala Humas dan Pusat Data BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini pencarian korban yang tertimbun longsor belum dapat dilakukan. Material longsor masih bergerak, sehingga membahayakan petugas.
Material longsor cukup tebal dan luas. Masyarakat dilarang berada di lokasi longsor untuk mengantisipasi longsor susulan. Sementara, posko darurat berlokasi di rumah Abidin RT 04/RW 01 masih disiapkan. Pendataan para korban masih dilakukan.