Longsor Brebes, 5 Petani Tewas dan 15 Hilang

Tim SAR mengevakuasi korban longsor Brebes yang menimpa para petani di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

oleh Anri SyaifulFajar Eko Nugroho diperbarui 22 Feb 2018, 15:33 WIB
Evakuasi korban longsor yang menimpa para petani di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terus diupayakan tim SAR gabungan. (Foto: Istimewa/BNPB/Sutopo Purwo Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi terhadap korban longsor yang menimpa para petani di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Berdasarkan laporan Bupati Brebes yang berada di lokasi longsor, hingga Kamis sore ini pukul 14.30 WIB, terdapat lima korban meninggal dunia, 15 orang hilang yang diduga tertimbun longsor, dan 14 orang selamat dalam kondisi luka-luka.

"Korban 5 meninggal adalah Karsini, Sapto, Wati, Radam, dan Kiswan," ucap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam keterangan tertulis, Kamis (22/2/2018) sore.

Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, relawan, dan masyarakat terlibat langsung dalam evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban. Tim SAR kesulitan mencari korban karena tanah masih bergerak, material longsor gembur, tebal dan cukup luas.

Saat ini, alat berat belum dapat digunakan untuk mencari korban. Cuaca mendung berpotensi hujan juga dapat menyulitkan pencarian korban longsor. "Prinsip safety first dijadikan pedoman tim SAR gabungan dalam pencarian korban," ujar Sutopo.

Saksikan video di bawah ini:

 


Ancaman Longsor Susulan

Evakuasi korban longsor yang menimpa para petani di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terus diupayakan tim SAR gabungan. (Foto: Istimewa/BNPB/Sutopo Purwo Nugroho)

BPBD Kabupaten Brebes sedang mengajukan penetapan status tanggap darurat bencana longsor kepada Bupati Brebes. Rencana masa tanggap darurat selama 14 hari, terhitung 22/2/2018 hingga 7/3/2018. Status tanggap darurat diperlukan untuk kemudahan akses penanganan darurat longsor.

Pendataan masih dilakukan. Saat masa darurat seperti saat ini data akan selalu bergerak. "Korban hilang didasarkan pada laporan warga sekitar," ujar Sutopo.

Warga diimbau untuk tidak mendekati lokasi longsor karena berbahaya adanya longsor susulan. "Apalagi, jika terjadi hujan, material longsor yang labil akan mudah terjadi longsor susulan," katanya.

Lokasi longsor di Desa Pasir Panjang Kecamatan Salem merupakan daerah zona rawan sedang hingga tinggi longsor. Mahkota longsor dari perbukitan di hutan produksi Perhutani BKPB Salem Petak 26 PlRPH Babakan longsor kemudian menimbun sawah di bagian bawah.

Saat longsor cuaca tidak hujan. Lahan pertanian sawah berada di bagian bawah agak jauh dari perbukitan mahkota longsor.

 


Tebing Setinggi 15 Meter Longsor

Saat longsor terjadi di Gunung Lio, Brebes, warga melihat ada kendaraan melintas. (dok. istimewa/Fajar Eko Nugroho)

Sebelumnya diberitakan, bencana tanah longsor melanda wilayah Gunung Lio di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (22/2/2018). Tebing setinggi 15 meter longsor dan menutupi jalan provinsi di Salem-Banjarharjo, sekitar pukul 08.00 WIB.

Berdasarkan data lapangan dari relawan, longsor itu mengakibatkan belasan warga mengalami luka-luka tertimpa material tanah longsor.

Data sementara juga menyebut 11 orang hingga kini masih dinyatakan hilang. Mereka diduga tertimbun material tanah longsor.

Camat Salem Apriyanto Sudarmoko mengatakan, bencana longsor yang terjadi itu menimpa puluhan petani yang saat itu sedang beraktivitas di sawah.

"Jadi, longsor terjadi di Gunung Lio, kemudian di sisi baratnya ada pergerakan tanah yang cukup besar yang akhirnya material tanah menimbun jalan itu," ucap Apriyanto.

Saat kejadian, ucap dia, ada kendaraan yang melintas di lokasi longsor tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan apakah korban berasal dari kendaraan tersebut.

"Sampai saat ini memang jumlah korban kita belum jelas, masih terus meng-update perkembangannya lagi. Namun, untuk korban luka, kita sudah evakuasi ke puskesmas setempat," kata dia. 


Kronologi Longsor

Saat longsor terjadi di Gunung Lio, Brebes, warga melihat ada kendaraan melintas. (dok. istimewa/Fajar Eko Nugroho)

Apriyanto mengatakan, untuk sementara korban merupakan penggarap lahan sawah yang ada di Gunung Lio. "Awalnya, dari sisi barat yang mengalami tanah bergerak, terdengar letupan yang sangat kencang," katanya.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, penyebab longsor diperkirakan karena intensitas hujan cukup deras dan tinggi. Akibatnya, titik-titik mata air yang berada di wilayah hutan Gunung Lio dan sekitarnya mengalami penyumbatan.

Hingga saat ini, tim gabungan dari Basarnas, BPBD dan relawan saat ini sedang menuju ke lokasi longsor untuk mengevakuasi para korban longsor.

Sementara itu, Kepala Humas dan Pusat Data BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini pencarian korban yang tertimbun longsor belum dapat dilakukan. Material longsor masih bergerak, sehingga membahayakan petugas.

Material longsor cukup tebal dan luas. Masyarakat dilarang berada di lokasi longsor untuk mengantisipasi longsor susulan. Sementara, posko darurat berlokasi di rumah Abidin RT 04/RW 01 masih disiapkan. Pendataan para korban masih dilakukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya