Diusung Hanura Jadi Cawapres 2019, Wiranto: Itu Hak Mereka

Wiranto mengatakan, saat ini tidak terfokus pada hal itu.

oleh Muhammad Radityo PriyasmoroIka Defianti diperbarui 22 Feb 2018, 16:36 WIB
Wiranto pertemukan dua kubu Hanura di Ritz Carlton, Jakarta (Liputan6.com/ Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto mengaku tak bisa menahan dorongan kader yang mengusungnya  sebagai cawapres 2019.

"Soal deklarasi, soal Pak OSO dan temen-temen Hanura, punya kehendak politik, biarkan. Itu merupakan hak politik mereka," jawab Wiranto usai diproklamirkan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang di kediamannya atau OSO, Jalan Karang Asem, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Wiranto mengatakan, saat ini tidak terfokus pada hal itu. Dia ingin konsentrasi menyelesaikan baktinya sebagai Menko Polhukam hingga akhir masa jabatan.

"Saya sendiri selaku abdi negara sudah punya komitmen kepada presiden dan wakil presiden untuk membantu. Saya konsentrasi sepenuhnya kepada tugas saya sebagai Menkopolhukam," kata Wiranto.


Terlalu Buru-Buru

Wiranto memberi keterangan pers usai mempertemukan dua kubu Hanura di Ritz Carlton, Jakarta (Liputan6.com/ Radityo Priyasmoro)

Direktur Eksekutif Lembaga Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun mengatakan, pendeklarasian Wiranto sebagai cawapres di Pemilu 2019 belum ada untungnya.

Rico menyebut pendeklarasian tersebut buru-buru. Padahal saat ini elektabilitas Jokowi mengalami penurunan secara tipis.

"Menurut saya jangan buru-buru mendeklarasikan si A,si B atau si C. Deklarasikan saja jadi capres, siapa tahu menang," kata Rico di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018).

Karena hal itu, dia menyarankan agar nantinya Wiranto dapat memilih pendampingnya. Rico mengatakan seharusnya partai pimpinan Oesman Sapta Odang atau OSO itu melihat hasil elektabilitas Jokowi. Sebab, bila pada akhirnya elektabilitas Mantan Gubernur DKI Jakarta menurun akan merugikan Partai Hanura juga.

"Menurut saya belum ada keuntungan politiknya, baik itu Hanura untuk Pak Wiranto. Bagaimana kalau akhir 2018 suara Jokowi terus menurun, rugi yang mau jadi cawapresnya, dilihat aja dulu," papar dia.

Kendati begitu, Rico mengatakan elektabilitas dari Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan itu rendah. Tetapi, Wiranto memiliki popularitas yang tinggi.

"Siapa yang enggak kenal Pak Wiranto, mayoritas masyarakat kenal. Apakah Pak Wiranto akan jadi presiden, belum banyak yang tahu," jelas Rico.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya