Liputan6.com, Jakarta Bukalapak kembali menghadirkan layanan baru untuk para pelapak yang memanfaatkan platform-nya. Kali ini, startup yang berkantor di wilayah Kemang tersebut mengoptimalkan layanan dari sisi pengiriman.
Bekerja sama dengan JNE, Bukalapak menambah daftar layanan pengiriman dengan JNE Trucking (JTR). Layanan ini merupakan opsi pengiriman untuk barang berat, minimal 10kg, dalam jumlah besar dengan memanfaatkan jalur darat dan laut.
Direktur Operasional JNE, Edi Santoso, kolaborasi ini sekaligus menandai kerja sama antara JNE dan Bukalapak yang sudah terjalin cukup lama. Selain itu, layanan ini diharapkan dapat membantu para pelapak yang memang membutuhkan layanan pengiriman barang-barang berbobot besar.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi, dengan layanan ini, pelapak dapat menjual kerajinan tangan atau furnitur yang memang berukuran besar," ujarnya saat konferensi pers peluncuran kerja sama antara Bukalapak dan JNE di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Menurut Co-founder dan CFO Bukalapak, M. Fajrin Rasyid, kehadiran layanan ini sekaligus menjadi solusi bagi pelapak saat mengirimkan barang berukuran besar. Sebab, menurut Fajrin, saat ini masih ada kendala yang dihadapi pelapak maupun konsumen saat mengirimkan barang dengan bobot besar.
"Biasanya, pelapak harus menggunakan kurir sendiri saat ingin mengirimkan barang berukuran besar. Namun, dengan opsi itu, biasanya konsumen tak dapat melakukan pelacakan sejauh mana pesanannya," tuturnya menjelaskan.
Sementara, apabila menggunakan opsi pengiriman standar, biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih besar. Karena itu, layanan JTR ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan, terutama dari sisi pengiriman, baik untuk pelapak maupun konsumen.
Biaya Lebih Murah
Senada dengan Fadjri, VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi menyebut layanan JTR ini mampu menghemat biaya pengiriman hingga 50 persen, ketimbang pengiriman standar. Adapun estimasi waktu pengiriman memanfaatkan layanan ini adalah tiga hingga tujuh hari.
"Sebagai perbandingan, apabila mengirimkan barang 10 kg dari Jakarta ke Bekasi, biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman standar dan ekspress berkisar Rp 90 ribu hingga Rp 180 ribu. Namun, dengan JTR, biaya yang dikeluarkan hanya Rp 25 ribu," ujarnya menjelaskan.
Untuk tahap awal, layanan JTR memang masih mencakup wilayah Sumatera, Jawa dan Bali. Namun, Eri memastikan dalam beberapa bulan ke depan, layanan ini sudah terhubung dengan kota lain di wilayah timur Indonesia.
"Kami pastikan kuartal pertama tahun ini, layanan JTR sudah dapat terkoneksi dengan kota lain di wilayah timur Indonesia. Hal ini juga didukung dengan proyek infrastruktur yang memang sedang digarap oleh pemerintah," tuturnya.
Advertisement
Ambisi Bukalapak Setelah Sabet Predikat Unicorn
Sekadar informasi, Bukalapak sendiri kini sudah berhasil masuk dalam jajaran startup unicorn di Indonesia, menyusul Traveloka, Tokopedia, dan Go-Jek. Informasi ini diungkapkan langsung oleh CEO Bukalapak, Achmad Zaky saat perayaan HUT ke-8 perusahaan rintisan tersebut.
"Kami memang belum mengeluarkan pernyataan resmi, tapi kami memang sudah unicorn," tuturnya bulan lalu. Unicorn adalah sebutan bagi startup yang memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
Sayangnya, Zaky enggan merinci lebih lanjut soal status barunya tersebut, termasuk total valuasi dan daftar investornya. Ia mengungkap bahwa para investor Bukalapak saat ini belum ingin dipublikasikan.
Setelah menyandang status unicorn, Bukalapak tidak lantas berpuas diri. Namun, diakui Zaky, unicorn merupakan salah satu pencapaian besar selama delapan tahun Bukalapak beroperasi.
"Unicorn memang pencapaian besar, tapi mimpi kami lebih besar dari itu. Kami punya misi jangka panjang, yaitu memberikan kontribusi lebih untuk masyarakat dan bangsa ini. Sejak pertama berdiri, kami bukan hanya untuk menjadi perusahaan biasa, tapi juga memberikan dampak yang besar dan baik," jelasnya.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: