Liputan6.com, Jakarta Berhati-hatilah ketika menggunakan lipstik. Sebuah penelitian menemukan bahwa banyak merek lipstik mengandung bahan kimia berbahaya yaitu timbal.
Dilansir dari Reader's Digest, Kamis (22/2/2018), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat dan Campaign for Safe Cosmetics melakukan penelitian di tahun 2007 mengenai lipstik.
Advertisement
Mereka menemukan 61 persen dari 33 merek lipstik terkenal, mengandung timbal. Penelitian lanjutan tahun 2010 menemukan lebih dari 400 lipstik mengandung bahan yang sama.
Periset di Universitas California menemukan bahwa bukan hanya kandungan timbal yang patut diwaspadai. Mereka juga menemukan logam beracun seperti kromium, alumunium, dan mangan.
"Kontaminasi timbal di lipstik dapat berdampak buruk pada kesehatan perempuan dan anak-anak yang memakai kosmetik ibunya," kata Janet Nudelman, director of Program and Policy di Breast Cancer Prevention Partners.
"Pria juga berisiko terpapar dari timbal asetat dari pewarna rambut," tambah pimpinan BCPP's Campaign for Safe Cosemtics tersebut.
Timbal menimbulkan risiko kesehatan bagi pria dan wanita dengan segala umur. Anak-anak harus menjadi yang paling hati-hati soal ini.
"Masalah utama dengan timbal adalah neurotoksin yang berpengaruh pada otak," jelas Nneka Leiba, direktur Healthy Living Science di EWG. Menurutnya, ini jadi lebih berbahaya bagi anak karena otak mereka belum berkembang sepenuhnya.
Simak juga video menarik berikut ini:
Tidak ada kadar aman
Selain itu, para ahli sepakat tidak ada kadar yang aman dalam penggunaan timbal. Jumlah yang rendah sekalipun, dapat menyebabkan kematian, kenaikan tekanan darah, dan anemia.
Sementara penggunaan dengan kadar yang lebih tinggi berisiko menyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan organ tubuh. Bahkan ini bisa menyebabkan kematian.
Untuk itulah, Nudelman mengatakan, konsumen harus bisa menghindari lipstik dengan kandungan timbal.
"Mereka harus menanyakan produk yang digunakan dan bertanya apakah mereka telah menguji bahan baku tersebut dari kontaminasi timbal," tutup Nudelman.
Advertisement
