Liputan6.com, Jakarta Menpora Imam Nahrawi memperoleh penghargaan dari negara Iran menjadi Anggota Komite Eksekutif dan Pembina pada cabang olahraga tradisional Iran, Zulkharneh.
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Duta Besar Negara Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi di ruang kerja Menpora lantai 10, Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Menanggapi hal tersebut, Imam Nahrawi mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan surat keputusan sekaligus penghargaan yang diberikan kepadanya.
"Ini benar-benar menambah beban karena saya harus berpartisipasi betul dalam rangka mendukung sukses olahraga Zurkhaneh ini, terlebih saya juga harus tahu dimana para atlet Zurkhaneh ini berlatih di Indonesia," ucap Menpora.
Ia juga mengatakan merasakan adanya peningkatan hubungan kedua negara berjalan dengan baik.
"Saya merasakan peningkatan hubungan Indonesia-Iran yang harmonis dan mengalami peningkatan yang luar biasa," lanjutnya.
mengenai hal tersebut, Menpora berharap cabang olahraga tradisional Zurkhaneh dapat dipertandingkan di Asian Games dan olimpiade yang akan datang.
"Kami akan coba sosialisasikan lebih lanjut, terkait cabor Zurkhaneh yang akan tampil di pembukaan Asian Games kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Inasgoc," tutur Menpora.
Sementara itu, Dubes Valiollah Mohammadi yakin dengan kinerja baik Menpora olahraga Zurkhaneh dapat lebih dapat disosialisasikan di dunia internasional terlebih di Indonesia sudah terdapat asosiasi Zurkhaneh.
"Kami ucapkan selamat kepada Menpora, ini adalah kebanggaan dapat menyampaikan surat keputusan ini secara langsung kami berharap asosiasi Zurkhaneh yang ada di Indonesia dengan bantuan Menpora dapat menjadi federasi agar bisa mengikuti ajang internasional, semoga kerjasama Indonesia-Iran di bidang pemuda dan olahraga lebih berkembang dan meningkat di berbagai bidang," ujar Valiollah.
Turut mendampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Faisal Abdullah, Staf Khusus Pemuda Zainul Munasichin dan Sesdep Pengembangan Pemuda Imam Gunawan.
(*)