Liputan6.com, Brebes - Tak hanya menimbun sekitar 20 petani, bencana longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, juga menyisakan kepedihan begitu mendalam bagi Warsad (35), warga Banjarharjo, Brebes.
Pasalnya, hingga kini, nasib kerabatnya berjumlah delapan orang belum diketahui. Diduga, mereka menjadi korban tertimbun material longsor tebing setinggi 25 meter.
Ia menuturkan, pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB, rombongan keluarganya yang berjumlah delapan orang mengendarai sebuah minibus merek Toyota Avanza dari Salem mau ke Banjarharjo.
"Tapi, pukul 08.00 WIB, belum sampai sini. Mereka melintas jalan yang longsor itu tadi pagi," ucap Warsad kepada Liputan6.com di lokasi longsor, Kamis (22/2/2018).
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, rombongan keluarga rencananya akan takziah di Kecamatan Banjarharjo. Namun, di tengah perjalanan, mobil yang ditumpangi mereka diduga tertimbun longsor Brebes tersebut.
"Sampai sore ini ndak bisa dihubungi. Saya sudah telepon, tapi handphone-nya ndak aktif. Ya Allah, kemungkinan mereka menjadi korban longsor," katanya.
Saksikan video di bawah ini:
Firasat Keluarga
Warsad dan keluarganya pun saat ini berusaha mencari keberadaan anggota keluarganya yang hilang.
"Saya sudah berusaha tanya sana kemari, tapi belum ada kabar. Karena lokasi mobil yang tertimbun longsor belum bisa dijangkau alat berat apalagi evakuasi," ujarnya.
Warsad dan keluarga pun sangat terpukul dengan peristiwa longsor yang terjadi. Ia pun mengaku jika seorang anggota keluarganya yang hingga kini masih hilang memiliki firasat.
"Keponakan saya itu sebelum berangkat tadi telepon. Katanya ingin segera ketemu calon istrinya. Katanya ada sesuatu hal penting yang ingin disampaikan," tuturnya.
Adapun warga Desa Pasir Panjang dan wilayah sekitar hingga kini hanya bisa pasrah dengan kondisi akses jalan yang terputus akibat longsor.
Advertisement
Tim SAR Temukan Jasad 11 Korban
Longsor menimbulkan duka mendalam bagi warga lereng Gunung Lio, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis pagi tadi sekitar pukul 07.20 WIB.
Tebing longsor setinggi 25 meter (bukan 15 meter seperti ditulis sebelumnya) meluluhlantakkan jalan provinsi penghubung Banjarharjo-Salem-Majenang (Cilacap). Puluhan petani yang pagi itu sedang bekerja di sawah pun tertimbun longsor.
Berdasarkan data sementara yang diperoleh Liputan6.com, longsor Brebes menerjang areal persawahan dan jalan provinsi di lereng Gunung Lio. Dua puluh petani tertimbun material longsor, sedangkan 14 orang selamat.
Kini, belasan korban luka-luka dalam perawatan medis di Puskesmas Bentar dan Puskesmas Salem (Brebes), serta Puskesmas Majenang (Cilacap).
Merujuk data terbaru, ada 11 korban longsor meninggal dunia. "Jadi begini informasi yang saya terima dari Puskesmas Bentar baru saja, 11 korban meninggal dunia," ucap Kapolsek Banjarharjo, AKP Kamal Hasan, kepada Liputan6.com di lokasi kejadian, Kamis (22/2/2018).
Rincinya, sembilan korban meninggal dunia masih berada di Puskesmas Bentar, sedangkan dua korban meninggal lainnya dibawa ke Majenang (Cilacap).
Akan tetapi, saat ini, tim gabungan terkendala dengan cuaca hujan saat mengevakuasi para korban longsor Brebes. "Kondisi medannya terjal dan curam, apalagi sore ini kondisi hujan lebat," katanya.
Hamparan Longsor 1 Km, Jalan Putus Total
Saat ini, menurut Kamal, jalan provinsi yang juga jalur alternatif penghubung Banjarharjo-Salem-Majenang terputus total. Kondisi ini menyulitkan akses menuju lokasi longsor.
Tak hanya itu. Alat berat pun belum bisa diturunkan ke lokasi untuk membantu evakuasi beberapa korban longsor yang diduga masih tertimbun.
"Tebing yang longsor itu kira-kira setinggi 25 meter, kemudian jalan yang ambles tertimbun longsor hingga badan jalan habis sepanjang sekitar satu kilometer," kata dia.
Bahkan, sebagian badan jalan yang ambles itu hingga kedalaman 25 meter. Alhasil, badan jalan pun habis tergerus material longsor.
Advertisement