Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia naik terimbas dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Sentimen lainnya yang mengangkat harga emas, yakni inflasi AS dan komitmen The Fed menyesuaikan suku bunga acuan.
Mengutip Reuters, Jumat (23/2/2018), harga emas di pasar spot menguat 0,6 persen menjadi US$ 1.331,56 per ounce. Namun selama sepekan, masih turun 1,2 persen.
Advertisement
Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April mengalami kenaikan 60 sen atau 0,1 persen ke angka US$ 1.332,70 per ounce.
Sementara harga perak ikut terkerek naik 0,6 persen ke US$ 16,58 per ounce, dan platinum menguat 0,7 persen pada harga US$ 993,50 atau naik dari level terendah selama seminggu sebesar US$ 980 per ounce.
Kenaikan harga emas dipengaruhi pelemahan indeks dolar AS terhadap mata uang utama. Di pasar uang, mata uang Yen Jepang terhadap dolar AS menguat.
"Kami melihat mata uang utama lebih tinggi daripada dolar AS," kata President of World Markets di EverBank, Chris Gaffney.
Harga emas diperkirakan tetap akan menguat karena terimbas hasil rapat Bank Sentral AS atas kenaikan inflasi dan tetap komitmen menaikkan suku bunga acuan.
"FOMC (The Federal Open Market Committee) yakin ekonomi AS akan menguat dan target inflasi akan tercapai," ujar Analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Harga Emas Menguat Terdorong Sentimen The Fed
Harga emas menguat didorong respons terhadap hasil risalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) pada Januari 2018. Dari hasil rapat the Federal Reserve menunjukkan kalau diharapkan adanya kenaikan inflasi.
Harga emas untuk pengiriman April naik US$ 3,8 atau 0,3 persen ke posisi US$ 1.335 per ounce usai sentuh level US$ 1.332,10. Harga perak untuk pengiriman Maret bertambah 24 sen atau 1,5 persen menjadi US$ 16,68 per ounce.
Risalah hasil rapat the Federal Reserve menunjukkan beberapa pejabat kalau pejabat the Federal Reserve memperkirakan inflasi akan meningkat pada 2018. Akan tetapi, sejumlah pejabat khawatir kalau ekonomi tumbuh terlalu cepat.Risalah tersebut juga tidak menunjukkan para pejabat yang mendorong lebih dari tiga kenaikan suku bunga pada 2018.
Harga emas menguat didorong respons terhadap hasil risalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) pada Januari 2018. Dari hasil rapat the Federal Reserve menunjukkan kalau diharapkan adanya kenaikan inflasi.
Harga emas untuk pengiriman April naik US$ 3,8 atau 0,3 persen ke posisi US$ 1.335 per ounce usai sentuh level US$ 1.332,10. Harga perak untuk pengiriman Maret bertambah 24 sen atau 1,5 persen menjadi US$ 16,68 per ounce.
Risalah hasil rapat the Federal Reserve menunjukkan beberapa pejabat kalau pejabat the Federal Reserve memperkirakan inflasi akan meningkat pada 2018. Akan tetapi, sejumlah pejabat khawatir kalau ekonomi tumbuh terlalu cepat.Risalah tersebut juga tidak menunjukkan para pejabat yang mendorong lebih dari tiga kenaikan suku bunga pada 2018.
Advertisement