Liputan6.com, Sumatera Utara - Erupsi Gunung Sinabung yang terjadi selama dua hari terakhir menyisakan tumpukan material lahar di aliran sungai di Desa Si Garang Garang, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, tumpukan material memenuhi aliran Sungai Lau Borus yang hanyut terbawa aliran lahar dingin Gunung Sinabung. Akibat lahar dingin, satu rumah kosong nyaris rata dengan tanah yang ikut tersapu lahar dingin.
Advertisement
Hingga saat ini, potensi lahar dingin masih cukup tinggi karena masih banyak material yang tertahan di kaki Gunung Sinabung. Warga sekitar aliran sungai diminta waspada karena curah hujan yang diprediksi masih tinggi bisa membawa aliran material lahar dingin kembali.
"Potensi turun hujan cukup besar. Masyarakat tetap kita imbau supaya daerah aliran sungai benar-benar dipatuhi dan dijauhi," ujar Relawan Lingkar Sinabung Jeremia.
Selain aliran lahar dingin, pasca letusan besar Gunung Sinabung juga mengakibatkan permukaan puncak Gunung Sinabung mengalami perubahan bentuk. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat 1,5 juta meter kubik material terlontar akibat letusan dari puncak Gunung Api Sinabung.
Akibat banyaknya material yang dilontarkan dari puncak Gunung Sinabung, kini terbentuk kawah baru di puncak gunung berbentuk seperti kuali. Namun, PVMBG memprediksi kawah tersebut akan kembali terisi oleh material kubah lava hingga tertutup kembali, sehingga potensi erupsi dan awan panas masih akan terus terjadi.