Liputan6.com, Surabaya - Mohammad Dillap saat itu baru saja mengambil uang milik panti asuhan di bank senilai Rp 100 juta. Usai mengambil uang, dia mampir ke masjid daerah Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk melaksanakan salat Asar.
"Saat korban salat, komplotan perampok asal Palembang itu beraksi dengan menggunakan busi, memecahkan kaca, dan mengambil uang korban di dalam mobil," tutur Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lili Djafar, Kamis, 22 Februari 2018.
Baca Juga
Advertisement
Dillap yang kembali ke mobilnya usai salat kebingungan saat menyadari kaca mobilnya pecah. Uang Rp 100 juta yang disimpannya juga ikut hilang. Kehilangan itu langsung dilaporkan kepada Polrestabes Surabaya.
Berdasarkan penyelidikan, akhirnya polisi bisa mengidentifikasi komplotan rampok yang ternyata berasal dari Palembang. Lili mengatakan, unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap enam anggota komplotan. Dua lainnya ditangani Polresta Sidoarjo.
"Karena saat tertangkap berada di wilayah hukum Polresta Sidoarjo, maka dua tersangka kami serahkan ke sana," katanya.
Hanya Tersita Rp 4 jutaan
Lili mengatakan, komplotan itu memang sudah lama menjadi DPO Polrestabes Surabaya. Tim Resmob berhasil menangkap mereka di salah satu tempat kos setelah mereka kembali dari Palembang.
Hasil pemeriksaan sementara, komplotan itu merupakan perampok kelompok Palembang. Mereka kembali ke Surabaya untuk mencari sasaran baru. Selain di Surabaya, mereka juga beraksi di Palembang, Bojonegoro, dan Sidoarjo.
"Sasarannya untuk mengambil barang yang ada di dalam mobil dengan menggunakan busi sepeda motor," ujarnya.
Barang bukti yang berhasil disita dari para pelaku antara lain, tiga unit kendaraan roda dua, uang tunai sebanyak Rp 4.250.000, 10 unit HP, dan empat buah busi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement