Liputan6.com, Riyadh - Baru-baru ini, pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengumumkan mega investasi senilai US$ 64 miliar, atau sekitar Rp 874 triliun, untuk membangun industri hiburan raksasa yang menyaingi Dubai, dalam sepuluh tahun mendatang.
Dikutip dari pemberitaan Time.com pada Jumat (23/2/2018), Otoritas Industri Hiburan setempat, sebanyak 5.000 agenda akan digelar di sepanjang 2018, termasuk di dalamnya konser band Maroon 5 dan pertunjukan sirkus Cirque de Soleil.
Baca Juga
Advertisement
Mega investasi tersebut merupakan bagian dari program reformasi sosial dan ekonomi Kerajaan Arab Saudi, yang dikenal sebagai Visi 2030. Program ambisius tersebut dilucurkan secara resmi sejak dua tahun lalu oleh putera mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman.
Pangeran berusia 32 tahun itu menginginkan diversifikasi ekonomi guna mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada minyak bumi, yakni salah satunya melalui pendapatan dari sektor industri budaya dan hiburan.
Salah satu bentuk konkret rencana tersebut dimulai pada Desember lalu, di mana pemerintah Arab Saudi mencabut larangan beroperasinya bioskop komersial di negeri itu.
Kepala Otoritas Industri Hiburan, Aqeel al-Khatib, mengatakan: "Di masa lalu, para investor mengerjakan kreasi hiburannya di luar negeri, dan kemudian membawanya ke Arab Saudi untuk dipertunjukkan.:
"Kini, perubahan telah dimulai, segala hal yang berkaitan dengan industri hiburan akan diolah secara penuh di sini (Arab Saudi). Kami akan menyaingi Dubai," lanjut al-Khatib yang menyebut perubahan nyata akan mulai terlihat jelas pada 2020 mendatang.
Simak video menarik tentang museum yang membahas nama-nama Allah SWT berikut:
Arab Saudi Tidak Lagi Konservatif?
Sebuah kota pusat hiburan, dengan luas hampir menyamai Las Vegas, tengah direncanakan dibangun di dekat ibukota Riyadh, sebagai upaya untuk menggenjot arus wisatawan ke negara konservatif itu.
Pelaksanaan program ambisius terkait bertepatan dengan mulai dilonggarkannya beberapa aturan di Arab Saudi, seperti mengizinkan wanita menyetir dan menghilangkan pembatas di bangku penonton stadion.
Tahun lalu, Pangeran Mohammed mengungkapkan ambisinya untuk menjadikan Arab Saudi sebagai sebuah negara Islam yang moderat, di mana terbuka terhadap berbagai keyakinan, tradisi, dan budaya.
"Sebanyak 70 persen populasi Arab Saudi berada di bawah usia 30, di mana mereka menginginkan pola kehidupan yang lebih toleran, namun tetap berdasar pada akar budaya positif kami," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, keluarga Kerajaan Arab Saudi sangat ketat memberlakukan tata cara bersikap bagi pria dan wanita, termasuk tentang pandangan terhadap hiburan.
Advertisement