Liputan6.com, Bologna - Hasil tes pramusim pembalap Ducati, Jorge Lorenzo, selama dua edisi musim ini belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. X-Fuera terlihat belum juga menemukan performa terbaiknya dan gagal bersaing dengan pembalap-pembalap papan atas lainnya.
Setelah tampil pada tes pramusim yang dijalani pembalap Ducati di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, pekan lalu, pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mencoba membedah kekurangan Lorenzo. Menurutnya, pria asal Spanyol itu masih bermasalah dengan mental.
Baca Juga
Advertisement
Pada tes pramusm selama tiga hari, pembalap tim Repsol Honda yakni Dani Pedrosa berhasil mendominasi dengan berada di urutan pertama. Sementara Marc Marquez dan Cal Crutchlow (LCR Honda) menduduki peringkat ketiga dan keempat. Hanya Johann Zarco (Tech 3) yang sukses memberikan perlawanan dengan berada di posisi kedua.
Sementara Lorenzo gagal mengelola ban Michelin dan perangkat yang terdapat pada Desmosedici GP18. Menurut Pernat, kegagalan yang dialami Lorenzo setidaknya membuktikan bahwa persiapan untuk tes pramusim di Buriram tidak berjalan dengan baik.
Ini jauh berbeda dengan hasil yang dicatat Lorenzo sewaktu menjalani pengujian pertama tahun ini di Sepang. Pernat lantas menduga bagaimanapun bahwa masalah utamanya berada dari segi mentalitas Lorenzo sendiri. "Saya pikir Lorenzo memiliki masalah mental. Tidak dalam arti dia gila," ungkap Pernat dikutip Motorsport-Total, Jumat (23/2/2018).
"Ini berkaitan dengan sesuatu yang tidak berjalan baik. Tapi Jorge setidaknya akan segera bangkit," ujar Pernat.
Permudah Lorenzo Berakselerasi
Ducati sebenarnya sudah melakukan banyak hal untuk membantu Lorenzo bersinar. Sebelum tampil di Buriram, Davide Tardozzi selaku manajer tim Ducati telah menjanjikan perbaikan pada kecepatan kuda besi Desmosedici GP18 agar kendaraan mampu berakselerasi lebih mudah di tengah tikungan. Perbaikan ini akan membuat Jorge Lorenzo berada dalam posisi yang lebih kuat di gelaran MotoGP musim ini.
Lorenzo diketahui sangat bergantung pada area itu (mid-corner), karena dia ingin tampil dalam waktu putaran yang cepat dan konsisten. Pertanda keberhasilan tim Ducati sudah terasa saat X-Fuera mencatatkan rekor waktu tercepat di tes pramusim pertama yang berlangsung di Sirkuit Internasional Sepang, beberapa waktu lalu.
(David Permana)
Advertisement