Mengundang Separatis India Jamuan Makan Malam, PM Kanada Dikritik

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, membatalkan undangan makan malam untuk seorang anggota separatis India.

oleh Afra Augesti diperbarui 23 Feb 2018, 14:00 WIB
PM Kanada Justin Trudeau bersama sang istri, Sophie Gregoire Trudeau serta tiga anaknya berpose di depan Taj Mahal di sela-sela kunjungan ke India, Minggu (18/2). Ini adalah kunjungan pertama Tredeau ke India sejak menjabat pada 2015. (AP/Manish Swarup)

Liputan6.com, New Delhi - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mencabut undangan makan malam terhadap Jaspal Atwal, seorang anggota separatis Sikh dari International Sikh Youth Federation (ISYF) -- organisasi pro-Khalistan yang dikenal setelah pemimpinnya, Talwinder Parmar, mengebom pesawat Air India pada tahun 1985 dan menewaskan 331 orang.

"Individu yang bersangkutan seharusnya tidak pernah menerima undangan itu. Orang dan departemen yang membuat undangan tersebut akan bertanggung jawab penuh atas tindakannya," tutur Justin Trudeau kepada wartawan di New Delhi, India, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis, 22 Februari 2018.

Pejabat dari pemerintahan Kanada menjelaskan, Atwal bukan bagian dari delegasi resmi Justin Trudeau. Seorang anggota parlemen Kanada, Randeep Surai, mengaku mengorganisasi undangan tersebut.

"Saya seharusnya mencari tahu terlebih dulu soal pria itu. Saya akan bertanggung jawab penuh atas tindakan saya," kata Surai dalam sebuah pernyataan.

Keputusan ini dibuat Justin Trudeau setelah beredar foto yang menunjukkan sang istri, Sophie Gregoire Trudeau, dan Atwal berpose bersama. Karena foto itu, Justin Trudeau mendapat kritik keras dari sejumlah pihak.

Ia dianggap bersikap lunak terhadap kelompok pro-Khalistan yang berbasis di Kanada. Meski demikian, ia menampik tudingan bahwa dirinya adalah pendukung kelompok separatis tersebut.

Foto tersebut diketahui diambil dalam sebuah acara pada 20 Februari 2018 di Mumbai, India, menurut laporan media lokal, ANI.

"Jaspal Atwal, seorang teroris Khalistani yang telah dilarang di India, berpose bersama istri PM Kanada Sophie Trudeau di sebuah acara di Mumbai pada tanggal 20 Februari. Ia juga diundang untuk menghadiri jamuan makan malam dengan PM Kanada, undangan itu kini telah dicabut (Berita CBC)," tulis ANI dalam unggahan di Twitter, Kamis, 22 Februari 2018.

Atwal dilaporkan pernah menjalani hukuman 20 tahun penjara karena membunuh Menteri Perencanaan Punjab (Planning Minister of Punjab), Malkiat Singh Sidhu, di Pulau Vancouver, Kanada, pada tahun 1986. 

Selama acara di Mumbai, Atwal juga terlihat berpose bersama Menteri Infrastruktur Kanada, Amarjeet Soni.

Lantaran sejumlah kontroversi muncul akibat foto-foto itu, undangan untuk Atwal dibatalkan.

"Kami telah membatalkan undangan untuk Jaspal Atwal (untuk jamuan makan malam dengan PM Kanada #JustinTrudeau di New Delhi). Kami tidak mau mengambil risiko terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan keamanan PM," kata Komisi Tinggi Kanada tersebut, dilansir Times of India, Kamis, 22 Februari 2018.

Atwal menjelaskan kehadirannya di acara di Mumbai, di mana ia difoto bersama istri PM Kanada, Sophie Gregoire Trudeau. Ia berkilah bahwa keberadaannya di sana adalah untuk menghadiri undangan Mumbai on Business, menurut laporan Vancouver Sun.

 


Janji Melawan Ekstremisme

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memberi penghormatan di Kuil Emas SSikh di Amritsar, India (21/2). Trudeau dan keluarganya sedang dalam perjalanan resmi selama seminggu ke India. (AFP Photo/Narinder Nanu)

Seorang politikus India, Subramanian Swamy, bereaksi terhadap undangan yang diberikan PM Justin Trudeau kepada Jaspal Atwal.

"Merupakan sebuah kebodohan kalau kita tak memeriksa terlebih dahulu latar belakang Atwal. Orang-orang Kanada ini menegaskan bahwa mereka bukan pendukung kelompok pro-Khalistan, lalu bagaimana mungkin mereka mengundangnya?" ucap Swamy.

Sebelumnya, Justin Trudeau bersama dengan Menteri Pertahanan India, Harjit Singh, bertemu dengan Kepala Menteri Punjab, Amarinder Singh, di Amritsar. Padahal tahun lalu, Amarinder menolak untuk bertemu dengan Harjit dan menyebutnya sebagai "simpatisan Khalistani".

Sumber mengatakan, Justin Trudeau awalnya enggan menemui Amarinder saat berkunjung ke Amritsar, tapi akhirnya pihak Kanada menulis surat kepada Amarinder untuk mengadakan sebuah pertemuan.

Saat bertatap muka, Amarinder menyampaikan rasa was-was mengenai militansi di India.

"Saya mengangkat isu Khalistan karena ini adalah masalah penting. Ada kucuran dana yang masuk dari berbagai negara, termasuk Kanada, ke Punjab untuk menciptakan keributan ini," ucap Amarinder kepada ANI setelah bertemu Justin Trudeau.

Sehari sebelum pertemuan, PM Kanada mencoba mengontrol beberapa kekacauan. Ia mengatakan, Kanada berkomitmen kuat untuk mendukung India yang satu. Ia juga menyatakan keseriusannya untuk melawan ekstremisme bersama India.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya