KedaiKOPI: Elektabilitas Khofifah Berpotensi Susul Gus Ipul

Survei Kedai Kopi menyebutkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto memperoleh dukungan 46,3 persen suara di Jawa Timur.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Feb 2018, 13:50 WIB
Pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Dinamika politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 semakin memanas. Hasil survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei KedaiKOPI menunjukkan elektabilitas pasangan cagub-cawagub Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak semakin menyusul rivalnya, Syaifullah Yusuf-Puti Guntur. 

Survei tersebut menyebutkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto memperoleh dukungan 46,3 persen suara di Jawa Timur.

Survei melibatkan 600 responden yang dipilih dengan metode acak bertingkat di kabupaten dan kota wilayah Jawa Timur, dengan margin of error di kisaran 4 persen dan kepercayaan 95 persen.

Menanggapi hal tersebut Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusman menilai hasil survei menunjukkan tren positif untuk pasangan Khofifah-Emil. Terlebih, elektabilitas Khofifah dari lembaga survei lainnya pada Desember 2017 lalu masih di angka 33 persen.

"Tren kenaikan (elektabilitas) Ibu Khofifah kelihatan ada dari hasil sebelumnya. Kedua range margin of error 4 persen. Bu Khofifah bisa naik dan Gus Ipul turun," tutur Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, (23/2/2018). 

CEO The Initiative Institute ini menilai, dengan elektabilitas 53,7 persen pasangan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno tidak lebih unggul dari duet Khofifah-Emil.

Sebab, Gus Ipul dengan label petahana yang hanya berjarak 7 persen dianggap tidak ada peningkatan elektabilitas yang signifikan.

"Masih range 7 persen, dengan margin of error 4 persen, masih tipis. Apalagi incumbent menjadi persoalan dengan jarak itu, belum tahap aman. 

 


Ancaman Gus Ipul

Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf bertemu bahas program Diklat Pemberdayaan Masyarakat bagi Masyarakat Jawa Timur.

Menurut Airlangga, angka 7 persen bisa berarti sebuah ancaman bagi Gus Ipul. Pasalnya, dalam waktu 4 bulan ke depan, pasangan Khofifah-Emil sangat mungkin mengejar.

"Belum bisa jadi acuan. Kecuali jaraknya misalnya selisih 10 persen dengan margin (of error) 3 persen itu baru bisa aman. Kalau seperti itu belum bisa melihat, masih akan berubah," jelas dia.

Sementara itu, Khofifah unggul popularitas dengan nilai 94,1 persen, disusul oleh Gus Ipul (90,9 persen), dan Emil (48,7 persen), sedangkan Puti dikenal oleh hanya 28,5 persen publik Jawa Timur.

Menurut Airlangga langkah politik dan program bisa menentukan keunggulan elektabilitas setiap pasangan calon. Karena itu, dia berharap, dua pasangan ini banyak melakukan adu gagasan dan program dalam kampanyenya.

"Di level popularitas itu memang sudah optimal. Bu Khofifah sebagai Mensos dan Gus Ipul sebagai Wakil. Sudah harus memunculkan kapasitas yang lebih optimal, sudah saatnya bicara tentang program kapasitas menyelesaikan terutama masalah kemiskinan," pungkas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya