Liputan6.com, Helsinki - Clash of Clans memang sempat merajai industri gim mobile. Namun sekarang, pamor gim besutan Supercell tersebut mulai memudar. Informasi ini mencuat saat Supercell mengalami penurunan pendapatan.
Menurut informasi yang dilansir Reuters, Jumat (23/2/2018), keuntungan Supercell menurun cukup drastis. Penurunannya bahkan mencapai 20,5 persen dibanding 2016. Bahkan, jumlah pemain Clash of Clans diketahui menurun, meski tak diungkap berapa persentasenya.
Baca Juga
Advertisement
Kendati demikian, pengembang gim asal Finlandia tersebut menganggap penurunan tersebut sebagai hal yang wajar, mengingat usia Clash of Clans sudah menginjak lima tahun.
Ada juga yang menganggap penurunan jumlah pemain Clash of Clans disebabkan munculnya gim-gim mobile baru, seperti Mobile Legends dan Arena of Valor.
Ilkka Paananen, CEO Supercell, tidak menanggapi asumsi hilangnya basis pemain Clash of Clans karena kehadiran Mobile Legends dan kawan-kawan.
Alih-alih, ia justru mengakui salah satu alasannya karena pihak Supercell belum juga meluncurkan gim baru.
"Wajar saja (kalau turun), karena (Clash of Clans) sudah lima tahun. Kami juga belum merilis gim baru lagi pada tahun ini," ujarnya.
Milik Tencent
Seperti diketahui, mayoritas saham Supercell kini dimiliki oleh Tencent, raksasa teknologi asal Tiongkok.
Supercell sendiri dibeli Tencent senilai US$ 8,6 miliar atau sekitar Rp 114 triliun.
Tencent, perusahaan internet di balik aplikasi pesan instan WeChat dan portal internet QQ ini mengumumkan ingin membeli kepemilikan saham Supercell dari SoftBank sebesar 84 persen.
Advertisement
Akuisisi Terbesar
Seperti dikutip dari laman USA Today, transaksi ini menjadi akuisisi terbesar yang melampaui angka akuisisi Microsoft terhadap Skype pada 2011.
"Kita ingin Supercell menjadi tempat terbaik di mana orang-orang kreatif membuat gim," kata CEO Supercelll Ilkka Paananen.
Ia menuturkan, kerja sama ini akan memberikan kesempatan besar agar Supercell lebih berkembang dan menyasar pemain baru lewat jejaring yang Tencent miliki.
Sekadar informasi, perusahaan asal Negeri Tirai Bambu ini juga sudah mengakuisisi Riot Games (pengembang gim League of Legends).
Dengan demikian, studio gim pembuat gim mobile CoC, Clash Royale, dan Hay Day ini akan menjadi studio gim kedua milik Tencent.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: