Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mulai dikenal masyarakat umum semenjak menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia saat itu mendampingi Joko Widodo atau Jokowi.
Tindak tanduk Ahok tentu selalu menjadi sorotan publik, tidak terkecuali kehidupan pribadinya bersama sang istri, Veronica Tan.
Advertisement
Mungkin gelar "couple goals" cocok disematkan untuk pasangan Ahok-Vero. Bagaimana tidak, pasangan ini selalu menunjukkan keharmonisan dan kerukunan pernikahan di hadapan publik.
Namun pada awal 2018, bak petir di siang bolong, publik dikejutkan dengan surat gugatan cerai Ahok terhadap istrinya, ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Seketika publik sedih, dan tak sedikit yang kecewa dan tidak percaya. Apalagi Ahok diketahui tengah menjalani hukuman penjara.
Seiring waktu berjalan, publik akhirnya tahu bahwa Ahok menggugat cerai istrinya diduga karena good friend-nya Veronica.
Berikut perjalanan cinta Ahok-Veronica, yang semula manis hingga akhirnya berujung di meja pengadilan.
Dari Gereja hingga Pelaminan
Bermula dari pertemuan tak sengaja di Gereja Kristus Yesus Pluit pada 1994, Ahok-Veronica jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Waktu itu ketemu di gereja. Enggak sengaja keinjek kakinya. Dari situ tuh saya mulai jatuh hati pada pandangan pertama. Istilahnya bukan dari mata turun ke hati, ini dari kaki naik ke hati," ujar Ahok mengisahkan pertemuan pertamanya dengan sang istri, 14 Februari 2016 lalu.
Karena kaki istrinya yang kokoh, Ahok menyebut itu mencerminkan kepribadian Vero yang kokoh pula. Ahok juga mengatakan, makin terkesima dengan penampilan Veronica saat bermain piano dan bernyanyi di depan para jemaat gereja.
Saat itu Ahok merupakan Ketua Majelis Gereja, sedangkan Veronica adalah pianis di gereja tersebut.
Merasa menemukan cinta, Ahok dan Veronica pun menikah pada 6 September 1997. Meskipun mereka beda usia 9 tahun.
Ahok menikahi Veronica setelah ayahnya, yang menderita kanker stadium 4 dan divonis usianya tidak lama lagi, meminta Ahok untuk segera menikah.
Dengan segala keberanian, Ahok melamar Veronica. Ibunda Veronica sempat kaget, karena Ahok tiba-tiba saja datang dan melamar putrinya. Keberanian berbuah manis, ibunda Veronica merestui hubungan mereka, hingga akhirnya keduanya melenggang ke pelaminan.
Advertisement
Ujian Kesetiaan
Selama mendampingi Ahok, banyak orang menganggap Vero sebagai istri idaman. Pernyataan ini muncul karena melihat kesetiaan dan kesabaran Vero mendampingi Ahok, sejak menjadi Bupati Belitung Timur pada 2007, anggota DPR periode 2009-2014, Wakil Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta dari 2014-2017.
Vero pernah berujar, selama ini ada pembagian peran di dalam rumah tangganya. Ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak-anak, karena Ahok sangat sibuk bekerja, dari pagi hingga malam.
Kesetiaan Vero diuji ketika Ahok dijebloskan ke penjara akibat kasus penistaan agama yang melilitnya. Dengan penuh kesetiaan, Veronica menemani Ahok selama proses hukum di pengadilan hingga dijebloskan ke penjara. Berbagai elemen masyarakat terkagum-kagum dan bersimpati dengan ketegaran Veronica.
Buah Cinta
Saat usia pernikahan menginjak 20 tahun, Ahok-Vero telah dikaruniai tiga anak yaitu Nicholas Sean, Nathania, dan Daud Albeenner.
Dalam rangka merayakan usia pernikahan yang ke-20, Ahok menuliskan sebuah surat cinta dari dalam jeruji besi untuk sang istri, tertanggal 7 September 2017.
Inti dari surat tersebut adalah Ahok merasa bersyukur dan berterima kasih, karena memiliki seseorang yang luar biasa seperti Veronica.
Namun pada 5 Januari 2018, publik dibuat terkejut dengan gugatan cerai Ahok yang dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Ahok menggugat cerai Veronica dan meminta hak asuh anak.
Advertisement
Drama di Meja Sidang
Surat gugatan cerai itu ditandatangani dua pengacara Ahok, yaitu Fifi Lety Indra dan Josefina Agatha Syukur.
Pada 31 Januari 2018, sidang gugatan pertama digelar tapi harus ditunda menjadi 7 Februari 2018 lantaran absennya pihak Veronica Tan.
Pada 7 Februari sidang kembali digelar, tapi pihak Veronica kembali tidak hadir. Sidang kemudian digelar lagi pada 14 Februari dan kembali ditunda lantaran hakim ketua yang berhalangan hadir.
Sidang perceraian Ahok-Vero digelar kembali pada 21 Februari 2018 dengan agenda pembuktian dari pihak penggugat. Sidang akan digelar lagi pada Rabu, 28 Februari 2018 dengan agenda yang sama.
Pihak hakim meminta Ahok untuk hadir dalam persidangan pekan depan. Namun, hingga hari ini, Jumat (23/2/2018), tim kuasa hukum Ahok yang dihubungi Liputan6.com, mengaku belum membicarakannya dengan Ahok.
"Saat ini kami belum mengomunikasikannya dengan Pak Ahok," kata Josefina selaku tim kuasa hukum Ahok.
Semoga saja pengadilan dapat mengambil keputusan terbaik bagi keduanya.