Liputan6.com, New York - Pengaruh Kylie Jenner sebagai seorang figur publik terkenal memang tak bisa dipandang sebelah mata. Saking banyak penggemarnya, wanita yang baru melahirkan ini bisa membuat saham sebuah perusahaan gonjang-ganjing hanya karena sebuah cuitan.
Hal ini terjadi pada saham Snapchat. Perusahaan yang didirikan oleh Evan Spiegel ini harus rela sahamnya anjlok pada Kamis lalu setelah Kylie Jenner mengunggah sebuah kicauan di twitter. Dalam kicauannya, Kylie Jenner mengaku sudah tidak lagi membuka akun Snapchat miliknya.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi, adakah orang yang sudah tidak membuka akun Snapchatnya lagi? Atau ini hanya aku? Ugh.. ini sangat menyedihkan," cuitnya seperti dilansir CNNMoney, Jumat (23/2/2018).
Akibat hal ini, saham Snapchat dilaporkan turun 6 persen. Ini berarti Snapchat juga kehilangan valuasi perusahaannya sebesar US$ 1,3 miliar atau Rp 18,5 triliun.
Meski begitu, Kylie mengunggah kicauan lanjutan setelahnya. Ia mengaku tetap suka menggunakan Snapchat.
"Tetap cinta dengan kamu Snap, cinta pertama saya," cuit Kylie.
Kylie Jenner memang salah satu pengguna paling berpengaruh di Snapchat. Di awal kariernya, adik dari Kim Kardashian ini banyak terkenal berkat konten yang ia unggah di media sosial tersebut.
Kritik pedas
Sebelumnya, Snapchat memang banyak mendapat kritikan pedas dari pengguna setelah merilis tampilan baru. Banyak orang menilai, tampilan tersebut tampak membingungkan dan susah untuk dinavigasi.
Lebih dari 1,2 juta orang bahkan telah menandatangani petisi di situs Change.org meminta Snapchat mengganti tampilannya.
Chief Strategy Officer dan analis dari GBH Insight Daniel Ives mengatakan, latar belakang Kylie sebagai seorang selebritas memberikan pengaruh yang besar akan pengguna lainnya. Apalagi aplikasi tersebut sedang banyak dikritik akan tampilan barunya.
"Kami percaya ini hanya reaksi yang berlebihan apalagi Wall Street sering sangat sensitif dengan isu yang berkaitan dengan pembaharuan desain aplikasi," jelas Ives.
"Dengan pengikut lebih dari 25 juta di Snapchat, Kylie menyampaikan pesan yang banyak dirasakan oleh pengguna lain sehingga bereaksi pada saham perusahaan tersebut," lanjut dia.
Ives percaya bahwa pembaruan diperlukan untuk memperluas basis pengguna Snapchat. Dia mengatakan bahwa desain aplikasi sebelumnya membingungkan, dan formatnya mengabaikan pengguna dan pengiklan yang lebih tua.
"Snap memang melakukan langkah strategis yang tepat, namun perlu mengatur proses ini dengan baik," pungkas dia.
Advertisement