Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah dua hari SY mengurung diri di kamarnya. Dia tak banyak bicara dan tak nafsu makan lagi. Untuk sekolah lagi, bocah perempuan 9 tahun tak mau karena takut menjadi korban penculikan lagi.
SY trauma. Tak hanya diculik, ia juga mengalami kekerasan seksual di perkebunan sawit di Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Kejadian nahas itu dialaminya pada Rabu siang, 21 Februari 2018.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo mengatakan, pelakunya masih diusut. Korban mengaku tak melihat wajah si pencabul karena memakai helm merah.
Baca Juga
Advertisement
"Wajah korban juga ditutup saat kejadian dan ditinggal di perkebunan sawit," kata mantan Kapolres Pelalawan ini, Jumat, 23 Februari 2018.
Guntur menerangkan, terungkapnya kejadian pada Rabu itu bermula ketika orangtua korban berinisial EY cemas karena anaknya tak kunjung pulang. Dia lalu mencari ke sekolah dan menemui beberapa teman anaknya di sana.
EY bertanya kepada teman korban dan disebut anaknya itu sudah pulang sejak siang. EY kemudian pulang dan di jalan bertemu dengan tetangganya yang menyebut korban sudah berada di rumah.
"Tetangganya ini juga menyebut korban sudah diculik dan mengalami kekerasan seksual," ucap Guntur.
Sebut Nama Orangtua
EY bergegas pulang dan melihat orang sudah ramai di rumah. Dia mendapati anaknya hanya terdiam dan ketakutan. EY kemudian berbicara dengan Ketua RT setempat yang berada di rumah.
Kepada Ketua RT ini, bocah itu sempat bercerita pulang lebih awal. Berjalan sekitar 500 meter, ia dihampiri pria bersepeda motor merah dan memakai helm warna serupa.
Pria misterius itu menyebut korban diminta ikut karena disuruh orangtuanya. Pria ini juga menyebut nama kedua orangtua korban, sehingga ia percaya.
"Kata pria ini, kedua orangtua korban menunggu di kebun sawit. Korban ikut karena pelaku kenal dengan orangtuanya," kata Guntur.
Sampai di kebun sawit dimaksud, SY langsung ditendang dan ditampar begitu turun dari motor. Mulut korban langsung dibekap dan wajahnya ditutup pakai jilbab yang dipakainya. Saat itulah, bocah SD itu mengalami pelecehan seksual.
Usai itu, korban ditinggal begitu saja. Beruntung ada warga yang melintas dan membawanya pulang. Korban kemudian diantarkan terlebih dahulu ke Ketua RT setempat.
"Akibat kejadian ini korban trauma. Sementara itu, penyidik terus bekerja untuk mengungkap pelakunya," ucap Guntur.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement