Lahar Dingin Sinabung Dua Kali Melanda Permukiman, Rumah Warga Hanyut

Selain rumah yang terbawa hanyut, banjir lahar dingin Gunung Sinabung juga merusak akses jalan ke desa.

oleh Reza Efendi diperbarui 24 Feb 2018, 01:02 WIB
Selain rumah yang terbawa hanyut, banjir lahar dingin Gunung Sinabung juga merusak akses jalan ke desa. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Dua desa di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, diterjang banjir lahar dingin usai erupsi dahsyat Gunung Sinabung yang terjadi pada Senin, 19 Februari 2018. Kedua desa yaitu Desa Sigarang-garang yang berada di Kecamatan Naman Teran dan Desa Perbaji di Kecamatan Tiganderket.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Peranginangin mengatakan, dua desa diterjang banjir lahar dingin pada waktu berbeda.

Di Desa Sigarang-garang terjadi pada Rabu, 21 Februari 2018, pukul 21.00 WIB. Desa Perbaji banjir lahar dingin melanda pada Kamis, 22 Februari 2018, pukul 14.30 WIB.

"Akibat banjir lahar dingin, satu rumah warga terbawa arus lahar dingin. Rumahnya di Desa Sigarang-garang," kata Natanail, Jumat (23/2/2018).

Menurut Natanail, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat banjir lahar dingin menerjang Desa Sigarang-garang, kondisi rumah yang terbawa derasnya arus sudah kosong karena masuk dalam kawasan zona merah Gunung Sinabung.

"Korban jiwa nihil, itu memang masuk dalam zona merah. Jadi warga sudah mengungsi," ungkapnya.

 

 


Akses Jalan Terputus

Gunung Sinabung mengeluarkan abu vulkanik tipis ke udara di Karo, Sumatra Utara (20/2). Gunung Sinabung meletus kembali tanggal 19 Februari, yang mengeluarkan asap tebal setinggi 5.000 meter. (AFP Photo/Kadri Boy Tarigan)

Sementara, banjir lahar dingin yang terjadi di Desa Perbaji memutuskan akses jalan dari dan menuju desa tersebut. Meski demikian, saat ini jalur sudah dinormalisasi oleh petugas gabungan yang turun langsung begitu mendapat kabar ada banjir lahar dingin.

"Normalisasi dilakukan agar saat lahar dingin terjadi lagi, tidak ada material-material yang menghalanginya. Kemudian tidak meluap lagi ke rumah-rumah warga," kata Natanail.

Ia menyebutkan, saat ini aliran lahar dingin sudah berangsur berkurang. Petugas gabungan yang terdiri dari personel TNI, polisi, dan BPBD Karo masih menjaga ketat kawasan zona merah.

Petugas melarang keras warga untuk masuk ke kawasan zona merah. "Imbauan kita tetap sama, waspadai zona yang dialiri lahar dingin," ujar Natanail.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya