Batam - Petugas Kantor Wilayah Direktorat Bea dan Cukai Kepri menangkap kapal Win Long diduga bermuatan 1 ton lebih sabu di perairan Karimun, Kepulauan Riau.
Penangkapan dilakukan petugas di kapal patroli 20005 Kanwil Bea dan Cukai Kepri, Jumat (23/2/2018). Kapal itu kini diamankan di dermaga Kanwil BC Kepri.
Advertisement
"Masih dalam perjalanan kapalnya," ujar Humas Kanwil BC Kepri, Refly kepada Batamnews.co.id.
Namun, hingga kini belum diketahui jumlah pasti sabu di dalam kapal dari Taiwan itu. "Belum tahu juga berapa jumlahnya," ucapnya
Kantor DJBC Khusus Kepri dijaga ketat aparat kepolisian dan petugas jaga Bea dan Cukai usai penangkapan kapal pembawa sabu berjumlah lebih dari 1 ton itu.
Tampak petugas berjaga di depan pintu gerbang, kemudian terlihat juga mobil BNNK tiba dan masuk ke dalam.
Saat jurnalis hendak masuk dan meminta izin, anggota kepolisian beserta Bea dan Cukai langsung mengadang dan tidak membolehkan masuk.
Baca berita menarik lainnya dari Batamnews.co.id.
Kapolda Kepri dan Kabareskrim Langsung Meluncur ke Karimun Cek Kapal Sabu
Kapolda Kepri Irjen Didid Widjanardi bersama dengan rombongan dari Kabareskrim Polri dikabarkan akan meninjau penangkapan kapal asal Taiwan yang diduga membawa sabu itu.
"Bapak Kapolda Kepri sama Bareskrim mau datang, ini mau sterilkan lalu lintas,” ucap petugas lantas Polres Karimun.
Dari informasi yang beredar, kapal besi berwarna putih tersebut diduga membawa sabu yang diduga sebanyak 1 ton lebih.
Akan tetapi, untuk jumlah pasti masih belum diketahui karena masih dalam pemeriksaan dan penghitungan. "Masih dalam pemeriksaan, belum pasti jumlah barang," ucap Humas Kanwil DJBC, Refly Silalahi.
Kepala Kantor Kanwil DJBC Khusus Kepri Rusman Hadi membenarkan soal penangkapan kapal tersebut. Namun, ia enggan berkomentar banyak. Ia hanya menyebutkan bahwa saat ini sedang diperiksa para awak kapal dan nakhoda di Kantor Kanwil DJBC Khusus Kepri.
"Betul kapal patroli kita DJBC 20005 amankan 1 ton sabu, namun belum bisa saya berkomentar karena masih dalam tahap penyelidikan oleh penyidik," ujar Rusman Hadi kepada Batamnews.co.id, usai mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kapolri Jenderal Tito Harnavian saat memberikan apresiasi penangkapan 1,62 ton sabu sabu di Sekupang, Jumat (23/2/2018).
Rusman Hadi menambahkan, saat ini wilayah Kepri masuk dalam wilayah bahaya rawan penyelundupan narkoba. Para pelaku sudah tidak merasa takut untuk membawa barang-barang narkoba masuk ke wilayah hukum Indonesia.
"Saat ini kami terus melakukan penyekatan wilayah lautan yang ada di Kepri untuk terus mencegah masuknya narkoba dan saat ini upaya penjagaan laut dari Aceh hingga ke Kalimantan terus dilakukan oleh jajaran Bea Cukai," ujar Rusman Hadi.
Rusman menambahkan, saat ini analisis intelijen terus dipertajam. Sebab, sabu yang dibawa dari China masuk ke negara Singapura dan Malaysia melalui laut Kepri dan diduga akan dibawa menuju Jakarta.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement