Liputan6.com, Malang - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut TNI dan Polri berkomitmen netral selama pelaksanaan pilkada serentak 2018 kendati ada ada senior dua institusi itu yang maju dalam ajang demokrasi lima tahunan tersebut.
"Kalau TNI dan Polri solid, selesai sudah semua permasalahan. Keamanan pasti terjaga, rakyat bisa melaksanakan pesta demokrasi dengan tenang," kata Hadi saat Silaturrahmi Tokoh Masyarakat Malang di Masjid Sabilillah Malang, Jumat malam, 23 Februari 2018.
Advertisement
Panglima TNI Hadi menambahkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Kedua instansi itu berjanji untuk bersama-sama mengamankan pilkada serentak 2018.
Saat bertemu Tito, dirinya juga meminta TNI dan Polri tak hanya menunjukkan soliditas, tetapi juga komitmen netral tak mendukung salah satu calon atau partai politik tertentu.
"Hubungan silaturrahmi dengan senior yang maju ada, tapi tidak ada dukungan. Biar rakyat yang meramaikan, tugas kami hanya menjaga," ucap Panglima TNI Hadi.
Hadi menyebut ada kerawanan yang mengintai dalam pelaksanaan Pilkada. Salah satunya, berasal dari media sosial. Untuk itu, TNI dan Polri harus mengantisipasi penggunaan media sosial untuk menyebar informasi yang mengandung kebencian.
"Media sosial jadi sarana ampuh untuk menghancurkan. Kita akan jaga itu semua, supaya tak ada berita-berita tentang kebencian," tegas Panglima TNI Hadi.
Kerawanan Pilkada
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tak mudah menelan informasi yang menyesatkan. Pengguna sosial media harus cerdas dan berfikir dewasa agar tak gegabah membagikan tiap informasi yang diterimanya.
"Kita akan terus counter (informasi). Masyarakat harus juga berfikir jernih dan mencerna tiap informasi yang diterimanya," pinta Hadi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement