Liputan6.com, Lesmo - Kabar perpecahan Tech3 dengan Yamaha menjadi isu yang hangat di ajang balap MotoGP. Betapa tidak, hal ini semakin memunculkan anggapan jika produsen asal Jepang itu ingin berkolaborasi dengan tim milik Valentino Rossi yakni VR46 mengingat kekosongan tim satelit pada tahun depan.
Namun spekulasi tersebut langsung dibantah CEO VR46, Alberto 'Albi' Tebaldi. Dia berkata terlalu dini untuk menyebut jika tim milik The Doctor bakal terlibat di ajang MotoGP tahun depan.
Baca Juga
Advertisement
"VR46 sudah terlibat di MotoGP, bersama Valentino dan tim pabrik Yamaha. Sulit untuk menginginkannya lagi," kata Tebaldi seperti dikutip dari GPOne, Sabtu (24/2/2018).
"Tentu saja berita bahwa Tech3 dan Yamaha akan berpisah telah membuat keributan di sekitar kita dan juga menyebabkan banyak berita palsu. Saat ini kami tidak berencana untuk membuat tim di MotoGP,"katanya.
Pernyataan Tebaldi setidaknya menyiratkan sebuah pertanda bahwa VR46 benar-benar tidak berniat mengajukan proposal untuk menjadi tim satelit Yamaha tahun depan. Tapi situasinya akan berbeda jika Rossi memutuskan pensiun dari MotoGP.
Kondisi Lain
Ada juga yang menyebut Rossi bakal mengikuti jejak Giacomo D'Agostini. Legenda MotoGP yang pernah jadi juara 15 kali itu pernah membalap di tim miliknya sendiri.
Meski begitu, rumor mengenai kolaborasi VR46 dengan Yamaha masih menjadi tanda tanya besar.
"Ketika Valentino memutuskan untuk meninggalkan dunia balap motor kemungkinan dia akan terjun di ajang mobil balap. Jika itu terjadi maka kami akan mengevaluasi situasinya," ujarnya.
"Kami tahu MotoGP dengan baik, kita tahu betapa sulitnya itu dan kita hanya akan mengambil langkah itu jika kita yakin kita memiliki segalanya yang dibutuhkan untuk bisa menghormati nama yang kita bawa. Itu bukan hanya tentang mengambil bagian," ucap Tebaldi.
Advertisement
Mustahil
Tebaldi mengatakan, mustahil Rossi bakal membalap di tim satelit. Rossi disebutnya hanya akan membalap untuk tim pabrikan seperti sekarang.
"Ada preseden ya, tapi tidak ada rencana untuk melakukan itu, atau premisnya. Ini cukup sederhana, Yamaha menginginkan Valentino di tim pabrikan, pada gilirannya, Valentino ingin terus berlomba dengan tim tersebut. Dia suka terlibat dalam strategi perusahaan, dalam pengembangan motornya. Rossi suka berbicara dengan para insinyur untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah. Semua ini tidak mungkin dilakukan di tim satelit," ujarnya, menambahkan.
"Tapi saya tidak menyangkal bahwa kita menyukai gagasan itu. MotoGP adalah mimpi bagi pembalap dan juga bagi mereka yang memiliki tim. Kita bisa menyelesaikan perjalanan yang kita mulai dengan CEV dan, saya ulangi, begitu Valentino tidak lagi menjadi pembalap motor, kita akan memikirkannya. Ini akan menjadi proyek yang sangat kompleks, tapi atasan kami telah mengajarkan kita untuk bermimpi," Tebaldi menyimpulkan.
(David Permana)