Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI), Alamsyah Wijaya, angkat bicara soal pencoretan kelas kelas 62 kilogram (kg) yang diikuti lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, pada Asian Games 2018. PB PABBSI masih berupaya agar Federasi Angkat Besi Asia (AWF) mau mengubah keputusannya.
Namun, PB PABBSI juga sudah memiliki solusi seandainya kelas 62 kg tersebut dihapus. Eko Yuli terpaksa naik kelas agar bisa tetap tampil pada Asian Games 2018.
Baca Juga
- Rebut Emas, Sri Wahyuni dan Dewi Safitri Malah Tingkatkan Kewaspadaan
- Deni Sabet Emas dari Angkat Besi, Ketut Ariana Sumbang Perunggu
- Shaleha Sumbang Emas, Tim Taekwondo Indonesia Kukuh di Puncak
Advertisement
"Kami sudah melayangkan surat protes secara resmi ke AWF dan KOI agar nomor 62 kg tetap dipertandingkan. Namun, sampai saat ini belum ada jawaban," ujar Alamsyah kepada Bola.com, Sabtu (24/2/2018).
"Jika benar nomor itu tidak diperlombakan lagi, maka kami terpaksa menaikkan kelas Eko Yuli. Dia akan turun di kelas 69 kg," sambungnya.
AWF menghapus perlombaan nomor 62 kg di Asian Games mengingat banyaknya kasus doping pada nomor tersebut.
Penghapusan nomor 62 kg tentu menjadi pukulan telak bagi Indonesia. Nomor tersebut merupakan andalan Indonesia lewat Eko Yuli Irawan untuk bisa merebut medali emas Asia, Games 2018.